Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

HUT RI ke 80

Pembeli Bendera Merah Putih Sepi Jelang HUT RI Ke-80 di Makassar, Pedagang: Ada yang Cari One Piece

Di tengah ramainya bendera One Piece di sosial media, Rosdiana mengaku tidak menjual bendera hitam ala anime bajak laut bertopi itu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM/Muslimin Emba
HUT RI - Rosdiana (44) penjual bendera merah putih depan gerab Perumahan Permata Sari Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Makassar, ditemui, Jumat (1/8/2025) sore. 


TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, penjual bendera mulai ramai bermunculan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kemunculan penjual bendera ini, seiring dengan ramainya imbauan pemerintah meminta warga segera menaikkan bendera merah putih di depan rumah masing-masing.

Seperti terpantau tribun di sepanjang Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Jumat (1/8/2025) sore.

Khusus, di kawasan pertigaan Jl Sultan Alauddin-AP Pettarani hingga depan Kampus UIN Alauddin Makassar, saja, ada dua penjual.

Keduanya adalah, Rosdiana (44) dan Indri (40), warga Jl Sultan Alauddin 2, Kecamatan Tamalate.

Rosdiana berjualan depan pintu masuk Komplek Perumahan Permata Sari.

Sementara Indri berjualan trotoar jalan tepat di depan kampus I UIN Alauddin.

Baca juga: Gear 5 Monkey D Luffy Beri Kebahagiaan Untuk Tokoh Paling Menyedihkan di One Piece

Rosdiana, mengaku sudah sepekan terakhir berjualan bendera merah putih.

Harganya bervariasi sesuai ukuran.

Untuk ukuran terkecil memakai kayu potongan bambu, Rp5 ribu.

Sementara untuk ukuran 120 centi meter, di kisaran Rp20-25 ribu per lembar.

Dan untuk umbul-umbul dengan panjang 5 meter, seharga Rp85-90 ribu.

Mulai berjualan pada 28 Juni, atau lima hari terakhir, Rosdiana mengaku, pembeli belum begitu ramai.

"Rata-rata baru lalu lima lembar dalam satu hari," ujar Rosdiana.

Masih lebih ramai, jika dibandingkan pada momen HUT ke-79 RI, lalu, kata dia.

"Tahun lalu kalau awal-awal begini sudah ramai pembeli. Ini masih sepi," ucapnya.

Di tengah ramainya bendera One Piece di sosial media, Rosdiana mengaku tidak menjual bendera hitam ala anime bajak laut bertopi itu.

Ibu empat anak ini juga, mengaku belum mendapati ada warga yang mencari bendera itu.

"Belum ada yang cari kalau bendera begitu. Saya juga tidak jual," sebutnya.

Hal senada, diungkapkan Indri yang berjualan di tepat depan RS UIN Alauddin.

Indri mengaku, sepekan terakhir berjualan, pembeli bendera masih terkesan landai.

"Lumayan, empat hari ini belum terlalu ramai. Kalau kemarin kadang delapan lembar, kadang lima lembar. Kalau hari ini lumayan adami lebih 10," kata Indri.

Sejauh ini, kata dia, bendera yang paling banyak dibeli adalah ukuran 120 centi meter.

"Yang harga Rp25 ribu, ukurannya satu meter lebih. Kemudian umbul umbul, ada harga Rp25," sebutnya.

Saat ditanya, apakah ada yang mencari bendera One Piece, Indri mengaku ada.

Tapi dirinya tidak menjual bendera yang belakangan viral di sosial media itu.

"Baru baru tadi ada yang cari pakampas (sopir truk box), tapi kita tidak menjual," ungkap Indri yang 10 tahun terakhir menjual bendera di momen kemerdekaan.

Bendera jualan Indri dan Rosdiana serta tujuh penjual lainnya di sepanjang Jl Sultan Alauddin, bersumber dari satu distributor.

"Tidak ada (yang jual bendera One Piece), sepanjang jalan (Jl Sultan Alauddin) tidak ada," tuturnya.(*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved