Zumba hingga BMX, Ini Daftar Cabor di Pekan Olahraga Nipah 2025

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dua cabang olahraga (cabor) baru, Skateboard dan Zumba, hadir sebagai format eksibisi dalam Pekan Olahraga Nipah 2025, 25–27 Juli 2025.

Kehadiran keduanya memperkaya ragam aktivitas olahraga serta menghadirkan pendekatan lebih segar, terbuka, dan inklusif bagi semua kalangan.

Pekan Olahraga Nipah 2025 mempertandingkan 27 cabor dari berbagai disiplin.

Antara lain Basket 3x3, Karate, Taekwondo, Badminton, Gymnastic, Running (berkolaborasi dengan Kalla Run), dan Vertical Run.

Cabor lainnya: Tenis Meja, E-Sport, Yoga, Poundfit, Barongsai, Breakdance, Catur, Push Bike, Radio Control, Anggar, Sepatu Roda, Sepeda BMX, Inline Skate, Tenis Lapangan, Renang, Panahan, Golf, dan Voli.

Marketing & Communication Manager Kalla Property, Datu Primadona Husain, menyampaikan Pekan Olahraga Nipah merupakan bagian dari kampanye “Walk Through The Park” digaungkan sejak 2022.

“Kami ingin menjadikan Nipah Park sebagai pusat aktivitas yang tidak hanya mendukung gaya hidup sehat, tapi juga menjadi ruang kolaborasi yang menyatukan komunitas, atlet muda, dan keluarga,” ujar Ona, sapaan akrabnya, Selasa (23/7/2025).

Baca juga: Baruga Jadi Ruang Baru Pecinta Lari, Rute Hijau Jadi Favorit

Pekan Olahraga Nipah 2025 memasuki tahun keempat. 

Kegiatan ini hadir lebih besar dan inklusif dengan tiga lokasi resmi, Nipah Park, Mal Ratu Indah (MaRI), dan Kawasan Bukit Baruga.

Ajang ini dirancang menjadi ruang kolaborasi antara komunitas, klub olahraga, dan masyarakat umum.

Nipah Park tidak hanya menjadi ruang publik, tetapi juga ekosistem aktif yang membina gaya hidup sehat, sportivitas, dan kebersamaan.

Kegiatan ini didukung penuh Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), serta dua lembaga utama olahraga, yaitu KONI dan KORMI Kota Makassar.

Sales & Marketing General Manager Kalla Property, Rasmila Sari Suaib, menjelaskan Pekan Olahraga Nipah cerminan visi jangka panjang menjadikan Nipah Park lebih dari sekadar pusat perbelanjaan.

“Ini adalah ruang hidup aktif, inklusif, dan mampu menyatukan semangat komunitas lintas usia dan latar belakang,” jelas Rasmila.

Melalui ajang ini, pihaknya ingin menunjukkan pusat perbelanjaan bisa menjadi episentrum pertumbuhan gaya hidup sehat dan kolaborasi sosial.