Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSI

PSI Jadi Partai Keempat Rahmansyah Setelah PDK, Golkar, dan Perindo

Mantan Wakil Ketua DPRD Gowa Rahmansyah kini pindah ke PSI, partai keempat selama karier politiknya.

Editor: Muh Hasim Arfah
dok tribun/pribadi/KPK
KARIER RAHMANSYAH- Mantan Wakil Ketua DPRD Gowa, Rahmansyah kini bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (PSI Sulsel) sebagai ketua harian. Ia sudah pernah bergabung ke PDK, Partai Golkar, dan Perindo.  

TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan Wakil Ketua DPRD Gowa Rahmansyah pindah partai lagi. 

Kini menjabat Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (PSI Sulsel). 

Rahmansyah sebelumnya merupakan kader Partai Perindo.

Jauh sebelum itu, Rahmansyah merupakan politisi Partai Golkar.

Menurut Rahmansyah, Kongres PSI 2025 memberikan mandat yang jelas bagi pengurus di daerah.

"Di antaranya, menjalankan amanah Kongres PSI Solo secara menyeluruh," kata Rahmansyah

Selanjutnya, melakukan konsolidasi kelembagaan dan kepengurusan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di semua tingkatan.

Lalu, mensosialisasikan perubahan logo dan simbol partai, serta identitas baru PSI sebagai partai super terbuka bagi semua kalangan.

"Menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam tubuh PSI," tandasnya.

Kader PDK 

Rahmansyah pertama kali menjadi seorang politisi di Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) di Kabupaten Gowa. 

Saat itu, dia pun menjadi wakil ketua DPRD Gowa periode 2009-2014. 

PDK didirikan pada 23 Juli 2002 oleh dua orang pengamat politik, Ryaas Rasyid dan Andi Mallarangeng.

Ryaas Rasyid adalah tokoh politik dari Kabupaten Gowa. 

Ryaas Rasyid lahir 17 Desember 1949 adalah akademisi guru besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri. 

Ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 25 Januari 2010.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Persatuan Nasional dan anggota DPR–RI F–BPD periode 2004–2009

Partai Golkar 
Pada tahun 2014 lalu, Rahmansyah bergabung ke partai Golkar. 

Ia pun terpilih melalui DPRD Sulawesi Selatan

Ia meraih kursi ketiga di Partai Golkar dengan perolehan 21.849 suara. 

Namun, dia mengundurkan diri di Partai Golkar karena masalah konflik internal. 

Ia tergabung dalam gerbong Syahrul Yasin Limpo saat konflik Nurdin Halid 2016 lalu. 

Setelah berhenti dari Golkar, Rahmansyah menjadi salah satu tim inti pemenangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar. 

Padahal, mereka adalah kompetitor dari Nurdin Halid-Andi sudirman Sulaiman pada pemilihan gubernur Sulsel 2018 lalu. 


Perindo 

Rahmansyah secara mengejutkan bergabung ke Partai Perindo pada Pemilu 2019 lalu. 

Ia bertarung di DPR RI dapil Sulsel I. 

Saat itu, ia meraih 19.525 suara, suara kedua setelah Indira Jusuf Ismail yang meraih 27.900 suara. 

Namun, sayang Perindo tak lolos pemilu 2019 lalu. 

Partai bentukan Har Tanoe ini 3.738.320 suara sah, yang setara dengan 2,67 persen dari total suara nasional. 

Persentase ini berada di bawah ambang batas parlemen nasional (parliamentary threshold) sebesar 4 persen, sehingga Perindo tidak memperoleh kursi di DPR RI periode 2019–2024. 

Setelah pemilu itu, Rahmansyah pun berkarier sebagai direktur utama Perusda Gowa Mandiri, perusda Pemerintah Kabupaten Gowa, pada tahun 2021 lalu. 

Lama tak terdengar kabar, dia pun sudah bergabung lagi ke PSI. 

PSI 

Rahmansyah diplot sebagai ketua harian DPW PSI Sulsel. 

Menurut Rahman, Kongres PSI 2025 memberikan mandat yang jelas bagi pengurus di daerah.

"Di antaranya, menjalankan amanah Kongres PSI Solo secara menyeluruh," kata Rahman Syah. 

Selanjutnya, melakukan konsolidasi kelembagaan dan kepengurusan hingga ke tingkat kelurahan dan desa, melibatkan tokoh-tokoh berpengaruh di semua tingkatan.

Lalu, mensosialisasikan perubahan logo dan simbol partai, serta identitas baru PSI sebagai partai super terbuka bagi semua kalangan.

"Menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam tubuh PSI," tandasnya.


Kaesang Ketum PSI 

Adapun Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Sulawesi Selatan (DPW PSI Sulsel), Muhammad Surya masuk dalam salah satu formatur. 

“Betul, SC telah menetapkan tim formatur tadi sore,” ujar Anto Suyuti, wakil sekretaris DPW PSI Sulsel.

Ia akan mendampingi Kaesang Pangarep untuk menyusun kepengurusan. 

Selain Surya, ada juga formatur yakni Raja Juli Antoni, Grace Natalie, Bagus Panuntun, Christian Widodo, dan Septianus Lobat. 

Kaesang Pangarep resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk periode 2025–2030. 

Ia memenangkan pemilihan internal partai dengan raihan suara mayoritas 65,28 persen, berdasarkan hasil pemilu kader yang melibatkan 157.579 peserta dari total 187.306 pemilih terverifikasi di seluruh Indonesia.

Pemilihan ketua umum dilakukan secara online (e-voting) selama sepekan, dari tanggal 12 hingga 18 Juli 2025, yang menjadi bagian penting dari Kongres Nasional PSI.

Dua kandidat lain yang turut bersaing adalah Ronald A. Sinaga, yang memperoleh 22,23 persen suara, dan Agus Mulyono Herlambang, dengan raihan 12,49 persen suara.

Kemenangan Kaesang sudah terlihat sejak awal proses penghitungan, terutama berkat dukungan kuat dari wilayah Jawa Tengah, yang menjadi basis elektoral utamanya.

Setelah pengumuman hasil pemilihan, PSI langsung membentuk Tim Formatur untuk menyusun struktur kepengurusan baru periode 2025–2030.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved