Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Makan Bergizi Gratis

3.572 Relawan MBG Dilindungi BPJS, DLH Sorot Kolaborasi Tak Cukup Seremoni

BGN gelar pelatihan penjamah makanan bagi relawan SPPG di Sulsel. Sebanyak 3.572 relawan kini telah terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-Timur.com/renaldi cahyadi
PELATIHAN MBG – Suasana pelatihan penjamah makanan bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (19/7/2025). Sebanyak 3.572 relawan SPPG di Sulsel kini dilindungi BPJS Ketenagakerjaan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan penjamah makanan bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Hotel Novotel Makassar, Sabtu (19/7/2025).

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan program Makanan Bergizi (MBG) di Sulawesi Selatan.

Kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari upaya memperkuat perlindungan terhadap 3.572 relawan SPPG kini telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan sosial atas risiko kerja dihadapi relawan di lapangan.

Saat ini, terdapat 76 dapur makan bergizi gratis tersebar di Sulsel.

Jumlahnya akan terus bertambah. 

Baca juga: Pemkab Luwu Usul 4 Lokasi Dapur MBG, Kadis Pendidikan: Idealnya Bisa Sampai 22 Titik

Setiap dapur melibatkan 47 relawan dalam menyukseskan program prioritas Prabowo Subianto.

Seluruh relawan kini telah terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Brigjen (Purn) Suardi Samiran mengatakan, penyaluran MBG di Sulsel berjalan sesuai petunjuk teknis nasional.

"Penyalurannya di Sulsel seperti yang lain, sesuai petunjuk teknis penyaluran. Masing-masing sudah tahu itu, petunjuk teknis. Disalurkan kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak usia pendidikan," ujarnya usai pelatihan.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan melalui nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS).

"Jadi kita mengharapkan mereka semangat bekerja. Kalau terjadi sesuatu, siapa yang mau minta kecelakaan? Rejeki tidak bisa dikejar, malang tidak bisa ditolak. Nah, untuk mengantisipasi itu, bekerjasamalah dengan BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, menekankan pentingnya menjaga sanitasi dapur untuk mendukung keberhasilan program MBG.

Ia mengingatkan bahwa target utama program ini adalah anak-anak, sangat rentan terhadap penyakit.

"Anak-anak itu berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak sangat rentan terkena penyakit. Dan sedikit saja mungkin kontaminasi yang terjadi di dapur tentu sangat berbahaya," katanya.

Aspek kebersihan pengolahan makanan dan pengelolaan sampah menjadi perhatian utama.

Helmy juga mendorong agar dapur MBG menjadi percontohan dalam pemilahan sampah organik dan anorganik.

"Kita berharap BGN atau dapur ini tidak hanya menjadi garda terdepan untuk penyiapan gizi kepada anak-anak, tapi juga menjadi percontohan untuk pemilahan sampah. Ini bisa menjadi nilai tambah bagi teman-teman di dapur," ujarnya.

Ia menambahkan pentingnya edukasi dan pemberdayaan relawan, agar mereka memahami nilai ekonomi dari pengelolaan sampah.

"Kita berharap koordinasi dengan Badan Gizi Nasional dilakukan secara berkala, tidak hanya sekadar seremoni," ucapnya.

"Karena kejadian masalah pangan itu sangat sensitif dan berpengaruh besar," tambahnya. (*)

 


Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved