Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perbedaan Tugas Intel TNI, Polri dan Kejaksaan, Tentara Awasi Beras Oplos

Provinsi Sulsel, termasuk Kabupaten Bone, menjadi salah satu daerah yang turut masuk dalam radar temuan Satgas Pangan.

Editor: Ansar
Tribun-timur.com
BERAS OPLOSAN- Potret Dandim 1407/Bone Letkol Inf Laode Muhammad Idrus (18/7/2025). Letkol Laode perintahkan prajurit ikut awasi peredaran beras oplosan di Bone SulSel.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Perbedaan tugas Intelijen TNI, Polri dan Kejaksaan.

Dari tiga satuan Intelijen, TNI diturunkan mengawasi beras oplosan di Sulawesi Selatan.

Isu beras oplosan kini ikut mewanti-wanti Pemerintah Kabupaten Bone.

Apalagi, Kabupaten Bone merupakan kampung halaman Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, kini gencar memberantas peredaran beras tidak layak konsumsi di tanah air.

Menindaklanjuti temuan nasional terkait 212 merek beras yang diduga oplosan, Kodim 1407/Bone langsung memerintahkan seluruh prajuritnya untuk turun tangan mengawasi peredaran beras di wilayahnya.

Diketahui, sebanyak 10 perusahaan terindikasi memproduksi merek-merek beras oplosan tersebut.

Provinsi Sulsel, termasuk Kabupaten Bone, menjadi salah satu daerah yang turut masuk dalam radar temuan Satgas Pangan.

Komandan Kodim 1407/Bone, Letkol Inf Laode Muhammad Idrus, menegaskan pihaknya akan menindak tegas jika ditemukan praktik peredaran beras oplosan di wilayahnya.

"Apabila nanti ada hal-hal seperti itu, langsung laporkan ke kami. Mungkin teman-teman wartawan juga kalau menemukan, tolong laporkan ke kita," kata Letkol Laode kepada Tribun-Timur.com, Jumat (18/7/2025).

Ia memastikan seluruh jajaran di bawah Kodim 1407 sudah diarahkan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap isu ini.

"Tidak boleh ada beras oplosan yang masuk ke Bone," tegasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bone, Andi Zainal Wahyudi, mengungkapkan bahwa informasi terkait beras oplosan sudah diterima oleh pihaknya sejak diumumkan oleh Kementerian Pertanian.

"Setelah diumumkan oleh Kementerian Pertanian, kita langsung bentuk tim untuk turun," ujarnya.

Menurut Andi Zainal, tim terpadu yang dibentuk melibatkan unsur Inspektorat, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian, serta Dinas Perdagangan.

Tim ini akan menyasar langsung produsen hingga pengecer di pasar tradisional maupun modern.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved