Mendadak Ketua Baznas Barru Abdullah Rahim Mengundurkan Diri

TRIBUN-TIMUR.COM, BARRU - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Barru, H Abdullah Rahim mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Keputusan itu ia ambil dengan pertimbangan faktor usia dan kondisi kesehatan yang tak lagi mendukung aktivitas kerja secara optimal.

Surat pengunduran diri H Abdullah Rahim saat ini telah berproses di Pemda Barru.

Saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com di Kantor Bupati Barru, H Abdullah Rahim membenarkan terkait hal itu.

"Saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ibu Bupati," ujarnya, Rabu (16/7/2025).

Pihaknya menjelaskan, ada beberapa pertimbangan sehingga mengajukan pengunduran diri, diantaranya yaitu karena umur sudah mencapai 83 tahun, dan kesehatan yang sedang menurun. 

Baca juga: Setelah Peletakan Batu Pertama, Suardi Saleh Harap Kantor Baznas Barru Segera Diresmikan

"Sehingga produktivitas kerja tidak maksimal lagi," beber eks Anggota DPRD Barru ini.

"Surat  pengunduran diri saya itu sudah disetujui oleh bupati. Namun, persetujuan itu harus dikirim lagi ke Baznas Pusat dan kembali ke daerah untuk kembali lagi disetujui karena bupati yang SK kan," jelasnya.

Sementara Pj Sekda Barru, Abu Bakar saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com membenarkan terkait hal itu.

"Iya betul itu terkait pengunduran diri bapak H Abdullah Rahim dari jabatannya selaku Ketua Baznas Barru," ujarnya.

"Dan saat ini, hal itu sementara proses di Pemda Barru," kata Abu Bakar.

"Untuk proses selanjutnya, setelah kita menyurat ke Baznas Pusat, kita menunggu apa petunjuknya dari Baznas pusat," jelasnya.

H Abdullah Rahim menjabat komisioner Baznas sejak tahun 2017 yang lalu. 

Di periode pertamanya, Abdullah Rahim dipercaya jadi wakil ketua 1 mendampingi AG Prof Dr HM Faried Wadjedy sebagai ketua Baznas Barru.

Kemudian untuk periode keduanya 2022-2027 H Abdullah Rahim terpilih untuk menjadi ketua Baznas Barru.

Kepala Bidang Administrasi, SDM, dan Umum Baznas Barru, Hasan Rezy menilai H Abdullah Rahim sebagai sosok yang sangat menerima saran-saran di kantor.

"Walaupun beliau sebagai ketua Baznas, tapi dalam mengambil kesimpulan selalu mengacu pada kolektif kolegeal," ujarnya.

"Di saat ada perbedaan-perbedaan di kantor, beliau selalu mencari solusi bagaimana yang terbaik," kata Hasan Rezy.

Menurutnya H Abdullah Rahim orangnya humble, dan bijak dalam mengambil keputusan.

"Bahkan kita menganggap beliau sebagai orang tua kita di kantor, karena bagi kami beliau terlalu baik," bebernya.

"Beliau mundur dari jabatannya karena memang terkendala fisik, dan kesehatannya juga terganggu," tambahnya.

"Apalagi di Baznas itu tidak mengenal umur, ketika menjabat komisioner maka jam 8 harus sudah di kantor dan pulang pukul 16.00 Wita," tutupnya.(*)