Trans Sulsel
Sejarah Transportasi Bus di Sulawesi Selatan: Dari Cahaya Bone hingga Trans Sulsel
Transportasi bus di Sulawesi Selatan era kemerdekaan hingga milenial selalu mengukuti perkembangan zaman masa kini.
TRIBUN-TIMUR.COM- Pemerintah Sulawesi Selatan kembali meluncurkan bus antar wilayah bernama Trans Sulsel.
Sejarah transportasi bus di Sulawesi Selatan mencerminkan dinamika sosial, ekonomi, dan teknologi yang berkembang sejak era kemerdekaan hingga hari ini.
Dimulai dari inisiatif swasta berskala lokal hingga intervensi pemerintah dalam membangun sistem angkutan massal yang terintegrasi, Sulsel menjadi salah satu provinsi dengan sejarah transportasi darat yang paling berwarna di Indonesia.
Bus pertama yang mengaspal di Sulsel datang dari tangan dingin Hadji Kalla melalui Cahaya Bone, didirikan pada tahun 1952.
Berbasis di Makassar, armada ini melayani jalur Makassar–Bone, menjadi tulang punggung pergerakan masyarakat dan barang antarwilayah.
Seiring waktu, Cahaya Bone berkembang di bawah naungan Kalla Group, merambah ke berbagai rute di Sulsel seperti Parepare, Palopo, Sengkang, dan Bulukumba.
Di era digital, mereka bahkan melayani pemesanan tiket daring dan membuka layanan kargo serta wisata.
Baca juga: Bus Trans Sulsel Resmi Beroperasi, Mahasiswa Unhas: Semoga Melintas Juga di Sudiang
Tujuh tahun kemudian, tepatnya tahun 1959, berdiri PO PIPOSS—singkatan dari “Padaidi Padaelo Sipatuo Sipatokkong”—yang juga menjadi pionir transportasi antarkota.
Berasal dari keluarga La Useng Ali dan M. Zain U, PIPOSS dikenal sebagai pelopor bus independen yang tetap bertahan hingga kini.
Generasi ketiganya kemudian mendirikan PO Zafa pada tahun 2022, menghadirkan armada modern seperti Mercedes-Benz Avante H9 dan memperluas rute ke Sulbar dan Sulsel bagian utara.
Memasuki era 1980-an, PO Liman mengambil peran penting di dataran tinggi, membuka jalur Makassar–Toraja dengan armada tangguh seperti Scania.
PO ini menjawab kebutuhan akses masyarakat pegunungan dan turut membentuk ekosistem transportasi yang vital.
Lompatan besar terjadi saat pemerintah pusat lewat Kementerian Perhubungan meluncurkan program Teman Bus di kawasan Makassar–Gowa–Takalar pada November 2021.
Sebanyak 87 unit bus BTS (buy the service) dioperasikan dengan subsidi penuh.
Namun, program ini menghadapi resistensi dari sopir angkutan lokal dan mengalami pemangkasan rute.
Meski sempat dihentikan, sebagian armada kembali beroperasi sebelum akhirnya ditarik penuh awal 2025.
Kini, upaya integrasi moda transportasi kembali digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan lewat peluncuran Trans Andalan Sulsel (2023) dan Trans Sulsel (2025).
Proyek ini menjangkau hingga 16 kabupaten/kota dengan dukungan operasional dari Perum DAMRI.
Perusahaan milik negara ini juga menjalankan rute-rute strategis seperti Bandara Sultan Hasanuddin–Tanjung Bira serta rute lintas Pangkep–Bone–Selayar.
Trans Sulsel, yang baru diresmikan pada 9 Juli 2025, mengoperasikan 27 bus baru tahun produksi 2024. Dua koridor utama menghubungkan titik vital seperti CPI, Bandara, Terminal Kereta Api, dan kampus Unhas.
DAMRI, sebagai operator utama, juga memperkuat akses antar wilayah Sulsel, menggabungkan konsep transportasi kota, regional, dan pariwisata dalam satu sistem.
Dengan sejarah panjang dan inovasi berkelanjutan, transportasi bus di Sulawesi Selatan membuktikan dirinya sebagai tulang punggung pergerakan masyarakat.
Dari bus sederhana milik keluarga di tahun 1950-an hingga sistem digital dan terintegrasi hari ini, infrastruktur transportasi Sulsel menjadi cermin perkembangan sosial dan ekonomi masyarakatnya.
Periode | Operator | Inovasi & Capaian |
1952–1960-an | Cahaya Bone (Kalla) | Otobus pertama dari Bone–Makassar |
1959–1960-an | PO PIPOSS | Pelopor bus lokal, lalu ekspansi nasional |
1980-an–2000-an | PO Liman | Lintas dataran tinggi: Makassar–Toraja |
2021–sekarang | Cahaya Bone (Kalla) | Armada besar, rute wisata, digitalisasi pemesanan |
2017–2025 | DAMRI | Geopark, bandara, angkutan provinsi & kota melalui Trans Sulsel |
2021–2025 | Teman Bus / Trans Mamminasata | Modern transportasi kota Makassar–Gowa–Takalar |
2023–2025 | Trans Andalan & Trans Sulsel | Interkoneksi seluruh Sulsel dalam 1 jaringan moda massal |
(tribun-timur.com/renaldi cahyadi)
Fakta Bus Trans Sulsel, 4 Alami Patah Akibat Muatan Lebih Setelah Disubsidi Rp 16,7 Miliar |
![]() |
---|
Trans Sulsel Era Baru: 2 Koridor Gratis, Subsidi Rp16,7 Miliar dari Pemprov |
![]() |
---|
Beroperasi Mulai 9 Juli, Rute Bus Trans Sulsel buat Warga Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar |
![]() |
---|
Trayek Baru Trans Sulsel Siap Layani Bandara Luwu - Palopo |
![]() |
---|
Pangkep Dapat 2 Bus Trans Sulsel, Gratis Rute Balocci dan Rammang-Rammang Maros |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.