Pendidikan Karakter dan TOEFL 450 Jadi Target Siswa Baru SMA Athirah Bukit Baruga

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – SMA Islam Athirah Bukit Baruga menggelar kegiatan Welcoming Day untuk orang tua peserta didik baru tahun ajaran 2025/2026.

Kegiatan ini berlangsung di Gymnasium Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga, Sabtu (12/7/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bentuk sinergi antara unit SMA, SMP, dan Boarding School Athirah Bukit Baruga dalam menyambut 165 peserta didik baru, baik dari kelas reguler maupun kelas berasrama.

Dalam kesempatan ini, pihak sekolah memaparkan berbagai program unggulan dan menyampaikan komitmen jaminan mutu pendidikan yang menjadi kesepahaman antara sekolah dan orang tua.

Komitmen tersebut mencakup aspek keagamaan, pembentukan karakter, akademik, keterampilan, serta pencapaian prestasi peserta didik.

Kepala SMA Islam Athirah Bukit Baruga menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen mendampingi siswa dalam penguasaan bacaan Al-Qur’an secara tartil, menghafal minimal satu juz tambahan, serta membentuk karakter Islami sesuai nilai-nilai profil pelajar Pancasila.

Sekolah juga mendorong siswa lolos ke perguruan tinggi negeri dan swasta unggulan.

Selain itu, peserta didik dibekali kemampuan menyusun dan mempresentasikan proyek akhir, baik dalam bentuk karya tulis ilmiah, produk digital, maupun proposal bisnis.

Peningkatan kemampuan bahasa Inggris turut menjadi perhatian, dengan target skor TOEFL minimal 450.

Sekolah juga menargetkan setiap siswa meraih minimal satu prestasi, baik akademik maupun non-akademik, selama masa pendidikan.

Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Bukit Baruga, Mas Aman Uppi, menyatakan kegiatan ini merupakan wujud keterbukaan sekolah kepada orang tua siswa.

“Sejak awal, prinsip kami adalah keterbukaan. Apa yang kami rancang harus diketahui orang tua. Selanjutnya adalah kebersamaan. Kami percaya, mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan orang tua,” ujarnya.

Mas Aman juga mengutip pesan Ali bin Abi Thalib sebagai pengingat pentingnya pendidikan kontekstual.

“Didiklah anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu,” tutupnya.

Kegiatan ini disambut positif oleh orang tua peserta didik baru.

Mereka mengapresiasi transparansi sekolah dan berharap seluruh program berjalan maksimal selama masa pendidikan. (*)