Adpertisi Latih Ibu Rumah Tangga di Takalar Pasarkan Produk Lokal via Media Sosial

TRIBUN-TIMUR.COM - Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Adpertisi) menggelar Pengabdian kepada Masyarakat  (PKM) di Takalar.

Hadir Koordinator Adpertisi Buyung Romadhoni dan Sekjen Adpertisi Ibrahim.

Rombongan Adpertisi diterima Sekda Takalar Hasbi di Kantor Bupati, Kamis (10/7/2025).

Setelah diterima di kantor bupati, mereka kemudian dilepas ke masing-masing lokasi PKM.

Lokasi PKM di Desa Galesong sebanyak 16 Dosen dari 9 Perguruan Tinggi Swasta.

Rombongan PKM ini disambut Kepala Desa Galesong Muhammad Sirwan.

Peserta PKM di Desa Galesong ialah Gunawan, St Hatidja, Andi Rahmatia Karim, Jamaluddin, Prof Apiaty K Amin Syam, Prof. Roslina Alam, Rostina Kalla, Dr. Aminullah, Heriyanti Mustafa.

Muh Fadhel G Bata Ilyas, Nurmega, Andriani Gunawan, Suhartini Dewi Astuti, Yasrib Putranto Sahban, Yasrib Putranto Sahban, Hartati, Mulyana Machmud, A.Firmansyah.

Perguruan Tinggi Swasta yaitu STIE Amkop Makassar, UPRI, UMI, Uncok Makassar, Universitas Bosowa, STIM LPI, Universitas Pelita Harapan, Universitas Mappaleonro dan Institut Andi Sapada Parepare

Kepala Desa Galesong Muhammad Sirwan, memberi apresiasi kegiatan ini.

Ia mengharapkan kegiatan ini bisa berlanjut dalam rangka membantu warganya dalam meningkatkan SDM.  

Apalagi kegiatan dilaksanakan berupa penyuluhan strategi inovatif dalam meningkatkan daya saing produk kuliner lokal: Studi kasus pada UMKM makanan tradisional dengan pendekatan literasi digital” dan “Strategi pemasaran digital untuk meningkatkan daya saing bagi UMKM. 

Peserta PKM St Hatidja menyampaikan terima kasih kepada kepala desa, babinsa, dan warga yang telah menerima peserta PKM.

"Semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi warga dan dapat membantu program kepala desa meningkatkan SDM dan penghasilan tambahan terhadap warga," ujarnya.

Para dosen memberi materi atau sharing ilmu terkait teori dan implementasi yang sudah dilaksanakan warga..

Warga sangat antusias mengikuti kegiatan PKM.

Apalagi dilanjutkan kegiatan praktik membuat jajanan yang dapat membantu meningkatkan sumber penghasilan bagi warga terutama Ibu Rumah Tangga (IRT).

"Mereka dapat mengisi waktu sambil membuat jajanan yang dapat dijual melalui media sosial," tambah St Hatidjah.