Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Sinjai

Cari Jalur Alternatif! Arus Lalu Lintas Poros Sinjai - Malino Terputus Gegara Longsor

Di Desa Gantarang, selain menutup akses jalan juga menimpa rumah dan mobil warga.

Penulis: Muh Ainun Taqwa | Editor: Sudirman
Info Bencana Sinjai
LONGSOR - Longsor di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah (Kanan) dan Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat (kiri). Arus lalulintas di poros Sinjai-Gowa terputus akibat kejadian ini. 

TRIBUN-TIMUR.COM, SINJAI  - Jalan poros Sinjai-Makassar terputus akibat longsor, Sabtu (5/7/2025).

Dua titik longsor terjadi di Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah dan Desa Botolempangan, Kecamatan Sinjai Barat.

Di Desa Gantarang, selain menutup akses jalan juga menimpa rumah dan mobil warga.

Sementara Desa Botolempangan satu rumah ambruk akibat tertimpa longsor.

Longsor juga menimpa sebagian badan jalan.

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang 3 Kecamatan di Sinjai Sulsel, Jembatan Putus hingga Rumah Ambruk

“Akses lalu lintas lumpuh di Jalur Sinjai-Gowa karena longsor,” kata Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Octave. 

Kedua titik longsor tersebut belum dievakuasi.

“Belum dievakuasi, sementara anggota melakukan pendataan karena banyak laporan masuk,” ujarnya.

Sebagian besar wilayah di Sinjai dilanda cuaca ekstrem.

“Hari ini rata-rata wilayah di Sinjai dilanda hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.

Kasat Lantas Polres Sinjai, Iptu Sukri Liwang, mengimbau warga tidak melintas di jalan poros Sinjai-Makassar lewat jalur Sinjai Tengah.

“Bagi warga Sinjai yang mau pulang atau pergi ke Makassar agar mengambil jalur lain,” ujarnya.

Jalur alternatif bisa melalui jalur Bulukumba Bantaeng dan jalur Bone.

“Sampai sekarang hujan belum redah di jalur terakhir rawan sekali longsor. Kita harapkan kalau mau ke Makassar atau pulang dari Makassar lewat Bulukumba atau Bone saja,” katanya.

Jembatan Putus

Sementara di Kecamatan Sinjai Selatan, jembatan penghubung antara Desa Puncak dengan Desa Songing putus.

Sisi jembatan amblas mengakibatkan jalur tersebut tidak bisa diakses.

Kemudian air meluap dari arah bukit di Dusun Safaere, Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan.

Air menggenangi sebagian besar rumah penduduk dan areal pesawahan.

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved