Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jumlah di Pelabuhan Makassar Kalahkan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya

Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar tercatat sebagai pelabuhan tersibuk secara nasional sepanjang Semester I tahun 2025. PT Pelayaran Nasional Indonesia

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Edi Sumardi
TRIBUN TIMUR/ERLAN SAPUTRA
PENUMPANG PELNI - Aktivitas penumpang yang naik dan turun di kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulsel, Kamis (3/7/2025). Jumlah penumpang yang dilayani di pelabuhan ini mencapai 206.302 orang, tertinggi dibandingkan pelabuhan besar lainnya di Indonesia sepanjang semester I 2025. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar tercatat sebagai pelabuhan tersibuk secara nasional sepanjang Semester I tahun 2025.

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melaporkan, jumlah penumpang yang dilayani di pelabuhan ini mencapai 206.302 orang, tertinggi dibandingkan pelabuhan besar lainnya di Indonesia.

Dalam laporan Pelni untuk periode Januari hingga Juni 2025, lima pelabuhan dengan jumlah pergerakan penumpang terbesar adalah:

Pelabuhan Makassar: 206.302 penumpang

Pelabuhan Ambon: 153.917 penumpang

Pelabuhan Baubau: 143.715 penumpang

Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya): 130.062 penumpang

Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta): 104.968 penumpang

Baca juga: Kapal Pesiar Mewah MS Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar, Bawa 161 Wisatawan Mancanegara

Selain itu, lima rute pelayaran terpadat juga tercatat, dengan dua di antaranya melibatkan Pelabuhan Makassar:

Belawan – Pulau Batam: 80.095 penumpang

Pulau Batam – Belawan: 71.077 penumpang

Makassar – Baubau: 47.257 penumpang

Baubau – Makassar: 39.719 penumpang

Makassar – Surabaya: 31.268 penumpang

Baca juga: Pelindo dan INSA Sepakati Tarif Handling Peti Kemas di Pelabuhan Manokwari

Kepala Cabang PT Pelni Makassar, Darman, menyebut bahwa posisi Makassar sebagai pelabuhan tersibuk menjadi indikator tingginya mobilitas masyarakat di wilayah Indonesia Timur.

Hal ini juga menunjukkan keberhasilan Pelni dalam menjaga mutu layanan transportasi laut.

“Kenaikan jumlah penumpang mencapai 141 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ini signifikan karena adanya program stimulus dari Kementerian Perhubungan. Diskonnya 50 persen, dan masyarakat sangat antusias melakukan pemesanan tiket sejak awal,” ujar Darman saat ditemui di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Kamis (3/7/2025).

Hingga Mei 2025, Pelni Cabang Makassar telah melayani 183.263 penumpang, terdiri dari:

166.662 penumpang kapal penumpang

16.601 penumpang kapal perintis

Untuk layanan muatan barang, tercatat total 40.433 satuan muatan yang terdiri dari:

Kontainer kapal penumpang (TEUs): 323

Kontainer kapal tol laut (TEUs): 66

General cargo kapal penumpang (ton/m⊃3;): 1.885

General cargo kapal perintis (ton/m⊃3;): 794

Kendaraan (unit): 35

Redpack (kg): 4.642

Overbagasi (kg): 32.688

Menurut Darman, lonjakan penumpang terjadi berkat program stimulus tarif yang diberikan oleh pemerintah. Ia pun mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan lebih awal, terutama menjelang musim liburan dan arus mudik.

“Makanya program stimulus ini mengundang antusias masyarakat untuk pemesanan tiket jauh-jauh hari,” katanya.

Guna menjaga kualitas pelayanan, Pelni Makassar menerapkan simulasi perjalanan penumpang (customer journey), mulai dari penukaran tiket, penimbangan barang, pemeriksaan X-ray, hingga naik ke kapal melalui sistem Departure Control System (DCS) dan garbarata. Penumpang dan barang dilayani secara terpisah untuk menjaga kenyamanan dan keamanan.

Terkait aturan barang bawaan, Darman menegaskan bahwa setiap penumpang mendapat jatah 40 kg gratis dan maksimal 40 kg tambahan (overbagasi).

Barang yang melebihi itu harus dialihkan ke layanan logistik Redpack.

“Overbagasi kami batasi maksimal 40 kilogram. Di atas itu, harus diarahkan ke Redpack. Tarifnya tergantung rute perjalanan,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa Pelni Makassar merupakan satu-satunya cabang yang memiliki timbangan bersertifikat resmi di seluruh jaringan Pelni se-Indonesia.

Hal ini menjamin akurasi dan transparansi dalam penimbangan barang bawaan.

“Timbangan kami sudah ditera ulang dan bersertifikat. Ini menjamin akurasi dan transparansi,” tegas Darman.

Meski aturan bagasi sudah tertulis di tiket, Darman mengakui pemahaman masyarakat belum merata. Sosialisasi pun terus dilakukan, baik di loket, pada tiket, maupun melalui media informasi lainnya.

Salah satu penumpang asal Baubau, Susanti, mengaku baru mengetahui aturan batas maksimal barang bawaan saat hendak naik ke kapal.

“Barang bawaan saya melebihi 40 kilogram. Baru tahu ada aturan ditimbang, saya ikut saja,” ujarnya.

Meski harus membayar kelebihan bagasi, Susanti menilai kebijakan itu tepat demi keamanan dan keteraturan.

“Bagus aturannya, tapi ya memang jadi sedikit tambah ongkos. Tapi bagus juga, aman barang-barang kita,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa informasi batas bagasi sudah tertulis saat membeli tiket secara daring.

“Waktu beli tiket online memang ada tertulis batas maksimal 40 kilogram. Kalau lebih, ya harus bayar lagi,” tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved