Setahun, 2 Nelayan Pinrang Hilang Saat Cari Telur Ikan di Laut
Seorang nelayan bernama Rusdi (41) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan hilang saat pergi mencari telur ikan namun
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Edi Sumardi
PINRANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang nelayan bernama Rusdi (41) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan hilang saat pergi mencari telur ikan namun tak kunjung pulang.
Camat Mattiro Sompe, Andi Ramlan Natsir mengatakan, Rusdi berangkat melaut untuk mencari telur ikan di Perairan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang pada Ahad atau Minggu (29/6/2025) sekitar pukul 04.00 Wita.
"Dia nelayan yang memang sehari-harinya mencari telur ikan di pulau-pulau, tapi sampai sekarang belum kembali sehingga pihak keluarga meminta bantuan untuk pencarian," katanya kepada Tribun-Timur.com, Senin (30/6/2025).
Ramlan mengungkapkan, dari informasi keluarga Rusdi berangkat melaut saat kondisi cuaca buruk.
Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Pinrang Hilang saat Cari Telur Ikan Terbang di Perairan Polman
"Cuaca buruk, kemudian menurut keluarganya yang bersangkutan tidak tahan dengan cuaca dingin," ungkapnya mengatakan.
Saat ini Tim SAR diturunkan untuk membantu proses pencarian korban.
Danpo SAR Parepare Agus Salim mengutarakan, tidak ada yang mengetahui secara pasti lokasi nelayan yang hilang mencari ikan. Hal itu pun menjadi kendala dalam proses pencarian.
"Baru kami tahu, makanya baru turun hari ini. Masalahnya karena tidak ada arah dan tujuan yang tahu lokasi. Ya, kita tetap kerahkan tenaga dan semoga bisa ditemukan dalam keadaan selamat," ucapnya.
Kasus nelayan Pinrang hilang saat melaut juga sebelumnya terjadi pada Juli 2024.
Nelayan bernama Syarif (42) hilang saat melaut di Perairan Pambussuang, Polewali Mandar (Polman), Sulbar.
Awalnya, warga Kelurahan Pallameang, Pinrang tersebut berangkat mencari telur ikan terbang bersama rekannya Sapri (19) di Perairan Pambussuang, Polman, Selasa (16/7/2024).
Namun saat proses mencari telur ikan terbang itu, perahu korban mengalami retakan dan bocor.
"Mereka berdua awalnya. Kemudian ada insiden perahu mereka retak di bagian belakang. Nelayan lain yang melihat perahu korban keadaan seperti itu sempat mengevakuasi salah satunya, yakni Sapri," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pinrang, Romi Manule, Kamis (18/7/2024).
Romi mengungkapkan, saat warga kembali untuk mengevakuasi korban Syarif, korban sudah hilang bersama dengan perahunya.
"Korban bernama Sapri berhasil selamat. Sementara korban bernama Syarif dinyatakan hilang saat warga kembali untuk evakuasi," ucapnya.(*)
Harga Beras di Pinrang Turun Drastis, dari Rp17 Ribu Jadi Rp14 Ribu Per Kilogram |
![]() |
---|
5 Nelayan Bulukumba Mengaku Diserang di Laut, Dituding Tegur Penggunaan Pukat Harimau |
![]() |
---|
Aktivis Pinrang Sorot Kenaikan Pajak 44 Persen, Dinilai Kebijakan Arogan |
![]() |
---|
Empat Daerah Tetap Naikkan PBB, DPRD Pinrang: Jangan Diributkan |
![]() |
---|
Tarif PBB-P2 di Pinrang Naik 44,26 Persen, BPKPD: Hanya untuk Sawah dan Perumahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.