Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Isi Obrolan Nurdin Abdullah dengan Sekjen Perindo, Rayu Eks Gubenur Gabung

Nurdin Abdullah mantan Gubernur Sulsel dan mantan Bupati Bantaeng periode 2008-2018 diajak gabung jadi kader Perindo

Editor: Ari Maryadi
PERINDO
Perindo- Momen Nurdin Abdullah foto bareng AYP usai diskusi empat mata di Sekretariat DPP Perindo, Jakarta, Selasa (24/6/2025) kemarin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Terungkap isi obrolan Nurdin Abdullah dengan Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo, Andi Muhammad Yuslim Patawari (AYP).

Nurdin Abdullah mantan Gubernur Sulsel dan mantan Bupati Bantaeng periode 2008-2018.

Mantan Akademisi Unhas itu belum pernah bergabung jadi kader Partai Politik manapun.

Partai Persatuan Indonesia (Perindo) siap merangkul mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Nurdin Abdullah.

Mantan Bupati Bantaeng itu dinilai layak menjadi bagian dari keluarga besar partai berlambang burung rajawali tersebut.

Hal itu diakui langsung Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo, Andi Yuslim Patawari (AYP).

AYP menyebutkan dirinya dan NA diskusi empat mata di Sekretariat DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/6/2025) kemarin.

"Kita ini partai yang terbuka. Karena setiap orang punya potensi dan kapasitas, maka sudah seharusnya kita membuka ruang bagi siapa saja yang memiliki kemampuan," kata AYP kepada Tribun-Timur, Rabu (25/6/2025).

"Artinya, bukan cuma Prof NA. Siapa pun tokoh yang punya potensi, kita ingin melihat peran dan kontribusinya untuk masa depan bangsa dan negara," tambahnya.

Prof Nurdin Abdullah dinilai sebagai tokoh nasional dengan kapasitas yang lengkap, dari seorang akademisi, birokrat, dan juga selalu terlibat di dunia politik.

Politisi Perindo kelahiran Bone, Sulsel, itu melanjutkan kedatangan Prof NA bukan yang pertama kalinya. 

Sebelumnya, NA juga pernah hadir sebagai narasumber dalam forum diskusi yang digelar rutin oleh DPP Perindo.

“Prof NA sudah beberapa kali hadir di DPP Perindo, beliau pernah jadi narasumber dalam diskusi dan FGD. Jadi kita minta masukan beliau kan sebagai tokoh yang berpengalaman di birokrasi, kemudian akademisi dan politisi," tegasnya. 

Lebih jauh, AYP menilai diskusi dengan Prof NA sangat berbobot, terutama terkait kontribusi tokoh-tokoh berpengalaman terhadap arah pembangunan bangsa ke depan.

“Kita sama sekali tidak membahas politik seputar Sulsel. Tapi lebih kepada bagaimana tokoh-tokoh seperti beliau bisa terus berkontribusi untuk bangsa," tegas AYP.

Olehnya, terkait peluang Prof NA bergabung dengan Partai Perindo, AYP menyampaikan bahwa partainya tidak ingin membatasi diri terhadap potensi.

“Partai ini dibangun untuk memberi ruang kepada siapa saja yang ingin berbuat untuk Indonesia. Tokoh berkualitas harus diberi panggung, dan Perindo siap jadi ruang itu,” pungkas AYP.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved