Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gejala Autoimun Penyakit Diduga Diderita Jokowi Bikin Dokter Khawatir, Otot Pegal hingga Lemas

Melalui unggahan di media sosial, Dokter Tifa mengamati adanya perubahan signifikan pada tubuh Jokowi yang menurutnya menunjukkan gejala penyakit seri

Editor: Ansar
tribunnews.com
WAJAH JOKOWI TERKINI - Kolase foto wajah Jokowi yang tampak berubah usai disebut mengalami sakit autoimun, Jumat (13/6/2025). Dulu banyak bercak hitam, kini banyak bercak putih, warga kulit berubah drastis. Jokowi tegaskan hanya alergi kulit biasa sepulang dari Vatikan. (TikTok TribunSolo/TribunnewsBogor) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa khawatir lihat kondisi kesehatan Jokowi mantan Presiden RI.

Setiap kali Jokowi muncul ke publik, Dokter Tifa kerap komentar dan menganalisis penyakit Jokowi.

Kali ini Jokowi disebut menderita penyakit serius yakni Autoimun Agresif.

Ditambah ada pemasangan alat medis di bagian perut.

Bahkan muncul tonjolan di bagian perut.

Hal ini setelah kemunculan Jokowi dalam momen ulang tahunnya ke-64 pada Sabtu (21/6/2025).

Mantan Presiden RI itu tampak enggan tampil lama ke publik dan memperlihatkan kondisi tubuh yang mencurigakan, termasuk tonjolan di bagian perut.

Autoimun Agresif dan Alat Medis di Perut

Melalui unggahan di media sosial, Dokter Tifa mengamati adanya perubahan signifikan pada tubuh Jokowi yang menurutnya menunjukkan gejala penyakit serius.

Tonjolan mencolok di bagian perut Jokowi diduga sebagai alat Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), yang biasa digunakan pasien gagal ginjal untuk melakukan cuci darah mandiri. 

Ia menyebut kondisi itu konsisten dengan penyakit autoimun agresif.

“Ini sakit berat. Berat sekali,” ujar Dokter Tifa dalam unggahannya.

Dokter Tifa menjelaskan bahwa penyakit autoimun agresif dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh secara cepat. 

Beberapa indikasi yang ia temukan antara lain perubahan ekstrem pada kulit, kelelahan, serta penurunan berat badan dan massa otot secara drastis.

Ia menyebut penyakit seperti Lupus Nephritis, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), dan Scleroderma Renal Crisis sebagai kemungkinan yang memicu kerusakan ginjal parah dalam waktu singkat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved