Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ekspresi Wajah Kadispora Sulsel Kala Diserbu Kritikan Bonus Atlet, Kerap Usap Kepala

Suherman tampak duduk berdampingan Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel, dr Fadli Ananda. Pandangan Suherman sesekali tertuju ke bawah, menunduk ke arah m

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ansar
Tribun-timur.com
DPRD SULSEL- Kadispora Sulsel Suherman (kenakan baju ASN) saat dihujani kritikan di forum RDP di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Senin (23/6/2025) kemarin.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi E DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Senin (23/6/2025) siang berlangsung penuh tekanan.

Agenda rapat yang digelar di ruang Komisi E itu membahas polemik pencairan bonus atlet PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 yang hingga kini belum terealisasi.

Pantauan Tribun-Timur.com pukul 13.20 Wita, suasana rapat mulai memanas saat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman, mendapat berbagai pertanyaan dan kritikan dari para legislator dan atlet peraih medali.

Suherman tampak duduk berdampingan Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel, dr Fadli Ananda.

Pandangan Suherman sesekali tertuju ke bawah, menunduk ke arah meja.

Lalu Suherman kembali menatap para penanya satu per satu.

Ketika pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan, mulai dari besaran bonus, dasar perhitungan, hingga proses administrasi pencairan, raut wajah Suherman terlihat lesu.

Beberapa kali ia mengusap kepala.

Sementara jemarinya memegang pulpen sembari mencatat poin-poin yang dilontarkan.

Sejumlah legislator secara bergantian melayangkan pertanyaan dan kritik terhadap komitmen Pemprov Sulsel. 

Di antaranya Yeni Rahman, Andi Patarai Amir, Irfan AB, Achmad Fauzan Guntur, Mahmud, hingga Andi Nirawati.

Mereka mempertanyakan keseriusan dan kesiapan Dispora Sulsel dalam menyelesaikan pencairan bonus yang sudah lama dijanjikan kepada para atlet berprestasi.

Yani Rahman tak menahan kekecewaannya terhadap sikap Pemprov Sulsel yang dinilainya abai terhadap nasib atlet.

"Jangan salahkan nanti kalau kita tidak lagi punya atlet, apalagi kalau mereka pindah ke provinsi lain," tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. 

Senada, legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Fauzan Guntur menilai tidak ada keseriusan dari Pemprov Sulsel dalam memberi perhatian terhadap atlet yang sudah mengharumkan nama daerah.

Sementara itu, anggota Fraksi Partai Gerindra Andi Nirawati menyampaikan kritik dengan mengacu pada dasar hukum yang jelas. 

Ia merujuk pada Pergub Sulsel Nomor 16 Tahun 2024 yang mengatur tentang penghargaan olahraga dan jaminan sosial.

“Saya hanya menegaskan, bahwa berdasarkan Pergub Nomor 16 Tahun 2024, kami meminta agar bonus atlet segera dicairkan dalam tempo secepat-cepatnya, paling lambat satu minggu sejak hari ini,” tegasnya.

Namun, Suherman sempat belum mampu memberikan kepastian waktu pencairan. 

Ia mengatakan pihaknya masih melakukan verifikasi data dan melengkapi dokumen administratif.

Terlebih saat ini anggaran yang tersedia baru Rp6,7 miliar.

Anggaran itu diklaimnya masuk APBD Pokok yang diketok tahun 2024.

Padahal kebutuhan total untuk 61 medali mencapai Rp22 miliar.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Sulsel tetap berkomitmen menyelesaikan pembayaran bonus tersebut.

“Kita akan lakukan secepat mungkin. Pemerintah Provinsi akan mengeluarkan dana untuk bonus ini. Untuk besarannya, kita akan bahas lebih lanjut dalam rapat lanjutan,” tegas Suherman. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved