Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iran Vs Israel

Nasib Warga Iran dan Israel saat Negara Perang, Berusaha Keras Mengungsi Meski Bandara Ditutup

Dengan ditutupnya rute penerbangan dan pembatasan ketat di bandara Israel, semakin banyak pemukim berupaya melarikan diri melalui laut

Editor: Ansar
Mahrnews
ISRAEL SERANG IRAN - Serangan Israel di Teheran Iran pada 13 Juni 2025. Media itu menulis Israel menyerang pemukiman penduduk,. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Nasib warga Iran dan Israel saat perang sedang berlangsung.

Warga Israel panik dan ramai-ramai meninggalkan negaranya saat jalur udara ditutup.

Mereka memilih mengungsi lewat jalur laut.

Dengan ditutupnya rute penerbangan dan pembatasan ketat di bandara Israel, semakin banyak pemukim berupaya melarikan diri melalui laut, demikian dilaporkan Haaretz. 

Instruksi pemerintah baru melarang warga yang saat ini berada di dalam negara pendudukan untuk menaiki penerbangan penyelamatan, yang kini terbatas hanya untuk warga Israel di luar negeri.

Pemerintah Israel telah memerintahkan maskapai penerbangan komersial untuk menolak kedatangan para pemukim yang ingin meninggalkan negara itu. 

Alasannya diduga untuk mencegah kepadatan di Bandara Ben Gurion dan menghindari potensi jatuhnya korban massal jika terjadi serangan rudal dari Iran.

Keputusan tersebut telah memicu gelombang kepanikan. 

Dalam beberapa hari terakhir, dermaga di Herzliya, Haifa, dan Ashkelon telah menjadi titik keberangkatan bagi ratusan orang yang ingin melarikan diri dari negara pendudukan dengan kapal pesiar. 

Kelompok-kelompok daring telah muncul yang menawarkan apa yang mereka sebut "rute evakuasi alternatif" ke Siprus dan tujuan lainnya.

Penumpang membayar hingga 6.000 shekel (lebih dari Rp 28 juta) untuk tempat duduk di atas kapal kecil. 

Dalam banyak kasus, kapal tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai, diasuransikan, atau memiliki lisensi untuk perjalanan internasional. 

Kapten melaporkan bahwa sebagian besar penumpang enggan berbicara di depan umum dan tidak mau mengungkapkan identitas mereka.

Beberapa orang mengaku akan berkumpul kembali dengan keluarga di luar negeri. Yang lain mengaku mereka pergi karena takut. 

Beberapa orang secara terbuka mengatakan mereka melarikan diri dari ancaman pembalasan Iran yang semakin meningkat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved