Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Citra Pitriyami Bupati Pangandaran Nangis Ketemu Dedi Mulyadi, Kesulitan Bayar Tunjangan PNS

Keterbatasan anggaran membuat daerah-daerah seperti Pangandaran kesulitan membayar tunjangan pegawai, berbulan-bulan. 

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
BUPATI PANGANDARAN - Potret Citra Pitriyami saat dilantik jadi Bupati Pangandaran, Kamis (20/2/2025) dan saat ikuti Retret kepala daerah di Akmil Magelang. Gubernut Jabar mengaku, Citra kerap nangis jika bertemu dengannya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil Citra Pitriyami Bupati Pangandaran, curi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Setiap kali ketemu Dedi Mulyadi, Citra Pitriyami sering nangis.

Citra Pitriyami nangis karena kondisi keuangan wilayahnya.

Dedi Mulyadi pun prihatin terhadap kondisi fiskal sejumlah daerah di Jawa Barat, khususnya Pangandaran. 

Keterbatasan anggaran membuat daerah-daerah seperti Pangandaran kesulitan membayar tunjangan pegawai, berbulan-bulan. 

Hal itu disampaikan Dedi saat menjelaskan alasannya tetap melarang pejabat dan pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat di hotel, meskipun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah memperbolehkannya.

"Kasihan Pangandaran, Ibu Bupatinya (Citra Pitriyami) kalau ketemu saya suka nangis. Tunjangan pegawainya sudah lima bulan nggak bisa dibayar. Anggarannya terbatas, sedang saya pikirkan solusinya," kata Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Sabtu (14/6/2025).

Menurut Dedi, larangan rapat di hotel adalah bagian dari upaya efisiensi anggaran dan bentuk kepedulian terhadap ketimpangan fiskal antara kota besar dan daerah tertinggal di Jawa Barat.

Ia menilai, ketimpangan tersebut bukan sekadar soal angka, tetapi berdampak langsung pada layanan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. 

"Apakah daerah-daerah miskin itu rela uang pajaknya dipakai buat rapat-rapat di hotel berbintang di kota besar?" tanya Dedi.

"Sekolahnya masih jelek, irigasinya rusak, jalan berlubang, puskesmasnya terbatas, BPJS belum terbayar. Bahkan banyak rakyatnya nggak punya toilet," tambahnya.

Dedi juga menyoroti praktik pemborosan yang sering terjadi dalam kegiatan rapat di hotel.

Ia mengaku sudah cukup berpengalaman untuk memahami celah penyimpangan yang kerap terjadi.

"Saya ini pengalaman, tahu betul apa yang terjadi. Kamar yang dilaporkan lima, yang dipakai tiga. Makan sepuluh, yang hadir tujuh. SPJ-nya sering tidak sesuai realisasi," ungkapnya.

Rekam jejak Citra, pernah lawan perintah Dedi Mulyadi

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved