Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bursa Wakapolri

Irjen Herry Bakal Calon Wakapolri, Letting Sudah Komjen, Punya Rekam Jejak Bareng Ismail Bolong

Namun karir Herry tergolong lambat dibanding lettingnya. Ada enam lulusan Akpol 1990 kini berpangkat Komjen.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
BURSA WAKAPOLRI - Mengenal Irjen Herry Rudolf Nahak Koordinator Staf Ahli Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Koorsahli Kapolri). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mengenal Irjen Herry Rudolf Nahak Koordinator Staf Ahli Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Koorsahli Kapolri).

Herry Rudolf salah satu polisi berpeluang mengisi jabatan Wakapolri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri.

Komjen Ahmad Dofiri pensiun 4 Juni 2025.

Dofiri juga peraih Adhi Makayasa Akpol 1989.

Herry Rudolf mulai menjabat Koorsahli Kapolri sejak 20 September 2024.

Ia merupakan peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol) 1990.

Karir Herry Rudolf di Polri masih tersisa satu tahun lebih.

Jika Herry terpilih menjadi Wakapolri, maka peraih Adhi Makayasa dua kali beruntun menjabat Wakapolri.

Namun karir Herry tergolong lambat dibanding lettingnya.

Ada enam lulusan Akpol 1990 kini berpangkat Komjen.

Yaitu Komjen Dedi Prasetyo, Eddy Hartono, RZ Panca Putra Simanjuntak, Tomsi Tohir Balaw, I Ketut Suardana,  Tornagogo Sihombing.

Namun sebagian di antara mereka sudah akan pensiun tahun ini.

Yaitu Eddy Hartono, I Ketut Suardana,  Tornagogo Sihombing.

Sementara tiga orang lainnya karirnya di Polri masih lebih satu tahun.

Yaitu Komjen Dedi Prasetyo, Komjen RZ Panca Putra Simanjuntak, dan Komjen Tomsi Tohir Balaw.

Sehingga berpeluang mengisi jabatan Wakapolri.

Kehidupan Pribadi

Irjen Herry Rudolf Nahak lahir di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada tanggal 13 Agustus 1968.

Ia memiliki istri yang bernama Sri Endah.

Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuh Herry Rudolf Nahak antara lain adalah PTIK (1997), Sespim (2005), dan Sespimti (2013).

Disebut dalam kasus Ismail Bolong

Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan surat telegram (TR) terkait mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan Polri dan jajarannya pada Jumat, 23 Desember 2022.

Salah satunya, Irjen Herry Rudolf Nahak yang diangkat menjadi Staf Ahli Bidang Sosial Ekonomi.

Pengangkatan Herry Nahak sebagai Staf Ahli berdasarkan Telegram Nomor: ST/2775/XII/KEP/2022, tertanggal 23 Desember yang ditandatangani Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Wahyu Widada.

Sebelumnya Herry Nahak menjabat Kasespim Lemdiklat Polri.

Nama Irjen Herry Nahak disebut-sebut dalam laporan hasil penyelidikan (LHP) Divisi Propam Polri terkait kasus dugaan tambang ilegal dikendalikan Aiptu (purn) Ismail Bolong di Kalimantan Timur.

Ismail Bolong pun ditersangkakan oleh Bareskrim Polri. 

Herry Nahak menggantikan posisi Irjen Rachmat Mulyana yang dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Sosek Sahli Kapolri.

Sedangkan, jabatan Herry Nahak sebelumnya diisi Brigjen Chrysnanda Dwilaksana selaku Direktur Kamsel Korlantas Polri.

“Benar info dari SDM. Mutasi hal yang biasa dalam organisasi sebagai tour of area and tour of duty dan penyegaran serta promosi,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu, 24 Desember 2022.

Beredar surat laporan hasil penyelidikan Nomor R/23/IV/WAS.2.4./2022/Divpropam dengan klasifikasi rahasia, tertanggal 7 April 2022.

Surat itu diteken Ferdy Sambo saat menjabat Kepala Divisi Propam, dan ditujukan langsung kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Bagian ketiga yang terdapat tiga poin kesimpulan pada salinan dokumen ketiga itu menyatakan terkait adanya intervensi unsur TNI.  

Berikut isi kesimpulannya:

a. Bahwa di wilkum Polda Kaltim terdapat beberapa penambangan batubara ilegal yang tidak dilengkapi Izin Usaha Penambangan (IUP), namun tidak dilakukan upaya hukum dari pihak Polsek, Polres, Polda Kaltim dan Bareskrim Polri karena adanya uang koordinasi dari para pengusaha tambang batubara ilegal selain itu adanya kedekatan Sdri. TAN PAULIN dan Sdri. LENY dengan PJU Polda Kaltim serta adanya intervensi dari unsur TNI dan Setmilpres.

b. Adanya kebijakan dari Kapolda Kaltim IRJEN POL Drs. HERRY RUDOLF NAHAK M.Si., untuk mengelola uang koordinasi dari pengusaha tambang batubara ilegal di wilkum Polda kaltim secara satu pintu melalui Dirreskrimsus Polda Kaltim untuk dibagikan kepada Kapolda, Wakapolda, Irwasda, Dirintelkam, Dirpolairud, serta Kapolres yang wilayahnya terdapat kegiatan penambangan batubara ilegal.

Selain itu, adanya penerimaan uang koordinasi dari para pengusaha tambang batubara ilegal kepada KOMBES POL BUDI HARYANTO, S.I.K., M.H. (saat menjabat Kasubdit V Dittipidter Bareskrim Polri) dan KOMJEN POL Drs. AGUS ANDRIANTO, S.H., M.H. selaku Kabareskrim Polri, uang tersebut digunakan untuk kepentingan dinas yang tidak didukung oleh anggaran.

c. Ditemukan cukup bukti adanya dugaan pelanggaran oleh anggota Polri terkait penambangan, pembiaran dan penerimaan uang koordinasi dari para pengusaha penambang batubara ilegal yang bersifat terstruktur dari tingkat Polsek, Polres, Polda Kaltim dan Bareskrim Polri.

Perjalanan karier Herry Rudolf Nahak.

Karier Irjen Herry Rudolf Nahak telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diemban Herry Rudolf Nahak.

Herry tercatat pernah menjabat sebagai Danton Sabhara Dit Samapta Polda Metro Jaya (1991), Kanit Jatanras Sat Serse Res Bekasi Polda Metro Jaya (1992).

Danton Tar Akpol (1993), Kapuskodal Ops Polres Dili Polda Timor Timur (1997), Penugasan ke Bosnia (1998), dan Kanit III Sat Intelkrim Dit Intelpam Polda Metro Jaya (1999).

Selain itu, Irjen Herry Rudolf Nahak juga pernah menduduki posisi sebagai Dan Unit II Sat Idik Ranmor Dit Serseum Korserse Polri (1999), Kanit Obat Keras Sat Serse Tik Dit Serse Polda Metro (2000).

Kapolsek Metro Kemayoran Polres Metro Jakpus Polda (2000), Kasat Serse Polres Metro Jakbar Polda Metro Jaya (2001), dan Kanit I Sat II/Fismondep Dit Reskrimsus Metro Jaya (2004).

Jenderal asal NTT ini juga pernah menjabat sebagai Waka KPPP Tanjung Priok Polda Metro Jaya (2004), Pamen Polda Metro Jaya (Dlm Rangka Dik Sespim) (2005).

Pamen Bareskrim Polri (2005), Penyidik Madya Unit V Dit V/Tipiter Bareskrim Polri (2005), dan Kanit Olah TKP Subden Investigasi Densus 88/Antiteror (2008).

Karier Herry Rudolf Nahak makin moncer setelah ia menjabat sebagai Kanit Olah TKP Subden Investigasi Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2008), Kasubden Investigasi Densus 88/Antiteror Bareskrim Polri (2009).

Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2010), Kaprodi S1 Jemenkatekpol Ditprog Sarjana STIK Lemdikpol (2011).

Analis Kebijakan Madya Bidang STIK Lemdikpol (Dalam Rangka Dik Sespimti Dikreg 22 2013).

Pada tahun 2014, Herry Rudolf Nahak ditunjuk untuk menjabat sebagai Karoops Polda Sulteng.

Setelah itu, Herry Rudolf Nahak dimutasi menjadi Pamen Densus 88/Antiteror Polri (Penugasan PD BNPT) pada tahun 2016.

Di tahun yang sama, Herry Rudolf Nahak kembali ditugaskan sebagai Pati Densus 88/Antiteror Polri (Penugasan PD BNPT).

Pada tahun 2017, Irjen Herry Rudolf Nahak kemudian diangkat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri.

Dua tahun kemudian, Herry Rudolf Nahak dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Papua Barat.

Pada 2019, Herry Rudolf Nahak kemudian didapuk menjadi Asisten Operasi Kapolri.

Tak berselang lama, Herry Rudolf Nahak kemudian diutunjuk menjadi Kapolda Kalimantan Timur pada 2020.

Pada tahun 2021, Herry Rudolf Nahak lalu didapuk sebagai Kasespim Lemdiklat Polri.

Setelah itu, Irjen Herry Rudolf Nahakdiamanahkan untuk menduduki posisi sebagai Sahlisosek Polri pada 2022.

Barulah di tahun 2024 Herry Rudolf Nahak diangkat menjadi Koorsahli Kapolri.

Biodata

Nama: Herry Rudolf Nahak

Tempat dan tanggal lahir: Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), 13 Agustus 1968

Agama:

Profesi: Pati Polri

Pangkat: Irjen

Istri: Sri Endah

Alumni Akpol: 1990

Instagram:

Facebook:

Twitter/X:

TikTok:

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved