Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Neraca Dagang Surplus, Disperindag Lirik Hilirisasi Produk Cokelat Hingga Cengkeh

Neraca perdagangan Sulawesi Selatan (Sulsel) cenderung stabil dalam setahun belakangan.  

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muh Hasim Arfah
disperindag Sulsel
PERDAGANGAN SULSEL - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ahmadi Akil (tengah) saat memimpin rapat awal bulan Mei 2025 lalu. Ahmadi Akil menyebut hilirisasi segera dilakukan melihat neraca perdagangan stabil surplus 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kini neraca perdagangan Sulawesi Selatan (Sulsel) cenderung stabil dalam setahun belakangan.  

Aktivitas ekspor dan impor menunjukkan hasil positif dengan surplus jutaan dolar AS setiap bulannya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel mencatat hasil sumber daya alam Sulsel dibidang perikanan dan kelautan jadi komoditas paling diminati pasar global.

Kemudian menyusul hasil alam bidang pertanian dan perkebunan.

Selama ini, ekspor dilakukan masih dominan berbentuk barang mentah.

Artinya ikan maupun rumput laut mentah dikirim ke industri diluar negeri.

Strategi ekspor ini yang coba mulai dialihkan Kepala Disperindag Sulsel, Ahmadi Akil.

Ahmadi Akil mengaku pemerintah pusat sudah menginstruksikan adanya hilirisasi hasil alam.

Sehingga sumber daya seperti ikan maupun coklat diolah dalam negeri dahulu menjadi sebuah produk.

Setelah itu, dikirim ke luar negeri pada pangsa pasar yang membutuhkan.

Potensi ini yang coba dipetakan Ahmadi Akil, dari potensi sumber daya dimiliki Sulsel hingga produk yang memang memiliki nilai di pasar global

"Kalau dorong Sulsel melihat potensi dulu. Ada kebijakan Presiden hilirisasi. Jadi agar kiranya didapat nilai efektifitas. Kita dorong hasil pertanian, yang kita ekspor komoditi cokelat, cengkeh itu bagaimana dihilirisasi baru carikan pasar jadi ekspor produk dibanding komoditi,"kata Ahmadi Akil pada Sabtu (14/6/2025).

Pemetaan pangsa pasar harus jelas. Sehingga pengolahan sumber daya alam Sulsel sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dengan begitu, negara-negara luar bisa melirik produk olahan dari Sulsel.
"Pasti nilai efektifisannya. Memang harus fokus hilirisasi industri," jelasnya.

Terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sulsel surplus 63,37 juta USD pada April 2025.

Aktivitas ekspor dari Sulsel sendiri menyentuh angka 133,99 juta USD. Sedangkan impor diangka 70,62 juta USD.

Data menunjukkan secara year-on-year (y-o-y) Sulsel mampu menjaga aktivitas ekspor impor surplus meski nominalnya fluktuatif.

Di April 2024 lalu, Sulsel mencatat surplus 74,74 juta USD. Ekspor Sulsel menembus angka 140,81 juta USD.

Sementara impor yang masuk ke Sulsel hanya 66,57 juta USD.

Dari periode satu tahun belakangan, angka tertinggi surplus diraih pada September 2024.

Saat itu nilai ekspor Sulsel mencapai 163,8 juta USD, sedangkan impor diangka 46,46 juta USD.

Artinya Sulsel berhasil surplus mencapai 117,34 juta USD.

Namun Sulsel juga pernah meraih surplus hanya 30,20 juta USD pada Desember 2024.

Saat itu ekspor Sulsel memang cukup tinggi nilainya 170,47 juta USD, namun impor juga tinggi diangka 140 juta USD.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved