Munas AFKSI Jadi Ruang Bertukar Gagasan Tingkatkan Kualitas Pendidikan Kedokteran
Munas AFKSI XXII ini bukan hanya forum administratif, tetapi juga ruang strategis untuk bertukar gagasan, dan merumuskan kebijakan.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI) XXII dianggap penting untuk tingkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Indonesia.
Diketahui, Munas AFKSI XXII berlangsung di Hotel The Rinra, Kota Makassar, Jumat-Minggu (13-15/6/2025).
Tahun ini, Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) bertindak sebagai tuan rumah.
Munas AFKSI XXII ini bukan hanya forum administratif, tetapi juga ruang strategis untuk bertukar gagasan, dan merumuskan kebijakan.
Lebih dari itu, salah satu agenda utama AFKSI yakni menetapkan kepemimpinan baru AFKSI secara demokratis.
Ketua Pengurus Besar AFKSI, Dr dr Artha Budi Susila Duarsa, mengatakan bahwa Munas ini bukan sekadar agenda rutin.
Tetapi menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi pendidikan kedokteran di tengah dinamika regulasi terbaru.
“Munas ini pertemuan penting karena setiap pertemuan berdampak langsung terhadap dokter yang akan dihasilkan. Artinya, berpengaruh besar terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga membahas perubahan signifikan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, yang menuntut seluruh pemangku kepentingan di pendidikan kedokteran untuk lebih adaptif dan kolaboratif.
Salah satunya adalah diberlakukannya uji kompetensi nasional yang menjadi elemen utama dalam sistem pendidikan kedokteran Indonesia.
Uji kompetensi tersebut, kata dia, merupakan napas baru pendidikan dokter sesuai UU 2023.
Sebab, kebijakan ini akan membuat sistem ke depan harus lebih adil, fair, dan bijaksana.
“Pendidikan harus tetap berkualitas, meski prosesnya berkeadilan,” jelasnya.
Artha Budi Susila Duarsa juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap dinamika yang sangat cepat.
Terutama bagi FK swasta yang harus tetap mempertahankan standar mutu di tengah keterbatasan.
Dekan FK UMI, Dr dr Nasrudin menyebut bahwa hingga saat ini terdapat 138 fakultas kedokteran (FK) di Indonesia, terdiri dari 35 swasta dan 11 negeri.
“Saat ini tercatat ada 98 FK swasta dan 40 negeri yang menjadi anggota AFKSI,” sebut dr Nas, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Munas AFKSI XXII, dr Armanto, menyampaikan bahwa peserta Munas mencapai 375 orang.
“Mereka terdiri dari para delegasi, dekan, dosen, hingga mahasiswa kedokteran, dua delegasi dari luar negeri yang ikut berpartisipasi,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.