Bursa Calon Wakapolri
Fix! Polri Siapkan Calon Wakil Kapolri Pengganti Ahmad Dofiri, Putra Sulsel dan Jatim Adu Kehebatan
Beberapa nama perwira tinggi pangkat bintang tiga berpeluang menggantikan Komjen Ahmad Dofiri yang memasuki masa pensiun bulan ini.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Sespri Wakapolri (2004—2005), Pamen Sespim Polri (2005), Kabag Bin Polwil Madura Polda Jawa Timur (2005), dan Kakorsis SPN Mojokerto Polda Jawa Timur (2006—2007).
Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Kasat Serse Polwiltabes Surabaya (2007), Kapolresta Kediri (2008), Kapolres Lumajang (2009), dan Kasubbagmin Set Rodalpers SDE SDM Polri (2010).
Tak sampai di situ, Dedi juga pernah mengemban jabatan sebagai Kasubag Jakprodiklat Bag Jakdiklat Rojiantra SDE SDM Polri (2010—2011), Karo SDM Polda Maluku Utara (2011), dan Karo SDM Polda Kalimantan Tengah (2012).
Karier Komjen Dedi Prasetyo makin moncer setelah ia menjabat sebagai Kabagpangkat Robinkar SSDM Polri (2014), Kabagrenmin SSDM Polri, dan Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri (2016).
Pada tahun 2017, ia didapuk untuk menduduki posisi sebagai Wakapolda Kalimantan Tengah.
Satu tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi Karopenmas Divhumas Polri.
Setelah itu, Dedi dimutasi menjadi Karobinkar SSDM Polri pada tahun 2019.
Di tahun 2020, Komjen Dedi Prasetyo kemudian diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Tengah.
Satu tahun kemudian, ia ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kadiv Humas Polri.
Sejak saat itu, namanya makin dikenal oleh masyarakat luas.
Polisi yang menyandang pangkat profesor ini juga sempat didapuk sebagai Guru Besar PTIK STIK.
Barulah di tahun 2023 Komjen Dedi Prasetyo diangkat menjadi Asisten SDM Kapolri.
Setahun kemudian, ia pun ditunjuk sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri.
Harta kekayaan
Komjen Dedi Prasetyo tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 10.672.500.000.
Hartanya ini naik berkisar Rp 855.000 juta dari sebelumnya.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 20 Februari 2023 untuk periodik 2022, hartanya saat itu Rp 9,8 miliar.
Kini, pada LHKPN KPK yang dilaporkan pada tanggal 5 Maret 2024 untuk periodik 2023 sebesar Rp 10.672.500.000.
Berikut rincian lengkap harta kekayaan milik Irjen Dedi Prasetyo.
DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 8.150.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 800 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , WARISAN Rp. 3.000.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 415 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 2.700.000.000
3. Tanah dan Bangunan Seluas 299 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/70 m2 di KAB / KOTA KOTA PALANGKA RAYA , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000
5. Tanah dan Bangunan Seluas 242 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , WARISAN Rp. 750.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 977.500.000
1. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER / PICK UP Tahun 1998, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
2. MOTOR, HONDA VARIO / SEPEDA MOTOR Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 7.500.000
3. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO / JEEP Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 190.000.000
4. MOBIL, HONDA CRV / JEEP Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
5. MOTOR, YAMAHA WR / SEPEDA MOTOR Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 320.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.225.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 10.672.500.000
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 10.672.500.000
Profil Komjen Fadil Imran
Komjen Fadil Imran diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Jenderal bintang 3 ini sudah menduduki posisi sebagai Kabaharkam Polri sejak Maret 2023.
Selain itu, Fadil juga disibukkan dengan jabatannya sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2024-2028.
Sepanjang kariernya, Komjen Fadil Imran juga pernah mengisi kursi jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.
Rekam jejak Fadil Imran di Korps Bhayangkara pun tak main-main.
Sederet kasus besar pernah ditangani Fadil, di antaranya kasus penangkapan tersangka mutilasi Ryan Jombang (2008), penangkapan tersangka mutilasi Baekuni alias Babe (2010), penangkapan Hercules & John Kei (2013), kasus pembajakan Warkop DKI Reborn (2016), menjerat 325 orang tersangka dan 85 perusahaan atas kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare, membongkar Sindikat Saracen (2017), penangkapan Muslim Cyber Army (2018), peristiwa KM 50 di mana 6 orang laskar FPI tewas, dan penangkapan kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa.
Nama Fadil Imran juga pernah menjadi sorotan saat beredar video dirinya tengah berpelukan dengan mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di tengah proses penyelidikan kasus kematian Brigadir J.
Kehidupan pribadi
Komjen Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal 14 Agustus 1968.
Ia memiliki istri yang bernama Ina Adiati dan menganut agama Islam.
Fadil dan Ina dikaruniai 2 orang anak yang bernama Wulan Purnamasari dan Farah Puteri Nahlia.
Fadil Imran juga merupakan besan dari Irjen Pol. Drs. H. Merdisyam, M.Si. di mana anak Fadil yakni Farah Puteri Nahlia menikah dengan anak Merdisyam yakni Iptu Ariq Arsyam.
Komjen Fadil Imran juga bukan orang sembarangan.
Fadil adalah keturunan Raja Gowa ke-IX (1510-1546) Kesultanan Gowa, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa'risi' Kallonna Gallarang Loaya, yang juga dikenal sebagai tokoh pendiri Kota Makassar (Benteng Somba Opu) pada tahun 1511.
Ayah Fadil Imran yakni bernama Abdul Hamid Daeng Naba, sedangkan ibundanya bernama Sitti Siada Daeng Siang.
Pendidikan
Komjen Fadil Imran adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.
Di Akpol, ia satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Sederet pendidikan kepolisian yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK, SESPIM, dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Sespim Lemdiklat Polri.
Perjalanan karier
Karier Komjen Fadil Imran sudah malang melintang di dalam Korps Bhayangkara.
Berbagai jabatan strategis di Polri sudah pernah diembannya.
Fadil Imran tercatat pernah menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008), Wadirreskrimum Polda Metro Jaya (2009), Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011), dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau (2011).
Selain itu, jenderal asal Makassar ini juga sempat menduduki posisi sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat (2013), Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), dan Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016).
Karier Fadil makin moncer setelah ia didapuk menjadi Wadirtipideksus Bareskrim Polri pada tahun 2016.
Pada tahun 2017, Fadil ditunjuk untuk menjabat sebagai Dirtipidsiber Bareskrim Polri.
Satu tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Dirtipidter Bareskrim Polri (2018).
Setelah itu, Fadil Imran diutus untuk mengisi kursi jabatan sebagai Sahlisosbud Kapolri pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, Fadil Imran kemudian diangkat menjadi Kapolda Jawa Timur.
Di tahun yang sama, Komjen Fadil lalu diamanahkan untuk menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Barulah di tahun 2023 Komjen Fadil Imran diangkat sebagai Kabaharkam Polri. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.