Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMK Binaan Pertamina Ini Sukses Bawa Serat Abaka dan Ecoprint ke Pasar Global

Tjahyani contoh nyata pelaku UMK yang mampu tumbuh dengan pendekatan inovatif, tangguh, dan berdampak pada pelestarian lingkungan

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
KREASI LIMBAH - Kreativitas yang berpadu dengan kepedulian terhadap lingkungan menjadi kekuatan utama Tjahyani, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) asal Manado, yang sukses mengubah limbah menjadi produk kerajinan bernilai ekspor berkat pembinaan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kreativitas yang berpadu dengan kepedulian terhadap lingkungan menjadi kekuatan utama Tjahyani, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) asal Manado, yang sukses mengubah limbah menjadi produk kerajinan bernilai ekspor berkat pembinaan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rabu, 11 Juni 2025.

Usaha yang dirintis sejak 2014 itu bermula dari ide sederhana ketika Tjahyani melihat sisik ikan kakap besar di kantin sekolah, kemudian mengolahnya menjadi bros, hiasan dinding, dan aksesori unik, yang awalnya hanya untuk mengisi waktu luang, namun berkembang menjadi produk bernilai jual tinggi.

Melalui pendampingan berkelanjutan dari Akademi UMK, ia tak hanya belajar mengolah limbah menjadi produk estetik, tetapi juga menguasai strategi pemasaran, manajemen usaha, dan prinsip bisnis berbasis lingkungan yang membuat usahanya tahan banting bahkan saat pandemi.

Pandemi COVID-19 justru memicu lahirnya inovasi baru, yakni kain ecoprint dari daun gedi dan jarak merah yang menghasilkan motif alami pada kain, membawa produk Tjahyani ke level yang lebih tinggi dalam segi nilai estetika maupun keberlanjutan.

Tak berhenti di situ, ia melihat potensi serat pisang abaka dari Talaud sebagai bahan kerajinan berikutnya, dan mengolahnya menjadi tas, dompet, serta aksesori ramah lingkungan yang memperkuat identitas lokal Sulawesi Utara di mata pasar nasional dan internasional.

“Dengan bimbingan dari Akademi UMK Pertamina Patra Niaga, saya tidak hanya dibantu dalam pengembangan produk, tetapi juga dalam pemasaran dan pelatihan manajemen usaha. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkarya sekaligus mengangkat potensi lokal Sulut,” ujar Tjahyani.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menilai Tjahyani sebagai contoh nyata pelaku UMK yang mampu tumbuh dengan pendekatan inovatif, tangguh, dan berdampak pada pelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat.

“Pertamina Patra Niaga melalui Akademi UMK hadir untuk mendorong pelaku usaha kecil agar mampu bertahan dan berkembang dengan pendekatan inovatif dan ramah lingkungan. Kami bangga dapat mendampingi UMK seperti Ibu Tjahyani yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal,” jelas Fahrougi.

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terus memperluas jangkauan pembinaan UMK di berbagai daerah melalui program yang tak hanya fokus pada peningkatan kapasitas bisnis, tetapi juga keberlanjutan lingkungan agar potensi lokal Sulawesi dapat berkembang sebagai kekuatan ekonomi yang kompetitif secara global.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved