Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

AAU 1998

Sosok Ali Sudirman Pasaribu Pecah Bintang Jadi Kabiro Pengamanan Istana, AAU 1998

Lulusan AAU 1998 Ali Sudirman Pasaribu promosi jabatan sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden.

Editor: Ari Maryadi
Setmilpres
PELANTIKAN - Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, melantik Kolonel Navigator Ali Sudirman Pasaribu sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden di Lobi Gedung I Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Selasa (27/05/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Ali Sudirman Pasaribu pecah bintang usai dapat tugas di Istana Negara.

Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1998 itu promosi jabatan sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden.

Jabatan baru itu membuat Ali Sudirman Pasaribu pecah bintang.

Pangkat di pundaknya pun naik dari tiga melati menjadi Marsekal Pertama.

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, melantik Ali Sudirman Pasaribu sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden, Selasa (27/05/2025).

Ali Sudirman Pasaribu menambah daftar marsekal pertama lulusan AAU 1998.

Ia orang keenam di angkatannya menyandang pangkat bintang.

Bertempat di Lobi Gedung I Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara sesuai dengan Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 176 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Jabatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.

Setya Utama dalam sambutannya mengatakan bahwa pemilihan Kepala Biro Pengamanan Sekretariat Militer Presiden ini mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020.

“Saya ucapkan terima kasih dan selamat atas pengangkatan Saudara Ali. Bapak Ibu sekalian pengangkatan ini mengacu kepada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Jo Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020, yang memungkinkan pengisian jabatan tertentu kepada TNI dan Kapolri di Sekretariat Militer Presiden,” ujar Setya Utama mengawali sambutan.

Setya Utama melanjutkan bahwa proses seleksi telah ditentukan melalui manajemen talenta dan Uji Kesiapan Suksesor.

“Proses seleksi ini ditentukan melalui manajemen talenta dan Uji Kesiapan Suksesor, Pak Ali telah dinilai siap dan direkomendasikan dalam jabatan Kepala Biro Pengamanan Sekretariat Militer Presiden,” lanjut Setya Utama.

Setya Utama juga berpesan kepada Ali Sudirman Pasaribu bahwa Biro Pengamanan Sekretariat Militer Presiden mempunyai mandat dan tugas yang strategis.

“Saya berpesan kepada Kolonel Ali Sudirman untuk menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan integritas yang tinggi, bekerja secara cepat, cermat karena tugas pengamanan kepada VVIP, baik Presiden dan Wakil Preside adalah tugas yang berat tapi harus dilaksanakan secara ikhlas, agar semuanya berjalan dengan lancar,” tutup Setya Utama.

Profil

Ali Sudirman Pasaribu, ternyata pernah "dekat" dengan tiga Presiden Indonesia.

Yaitu Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY), dan Joko Widodo ( Jokowi).

Ke mana pun ketika ketiga presiden yang berbeda periode itu terbang, di situ pula Ali ada.

Setia memberikan pelayanan pengamanan penerbangan yang prima, demi keselamatan dan keamanan orang-orang nomor satu di republik ini.

Ali yang baru tiga bulan menjabat Danlanud Wiriadinata, pernah menjadi Komandan Operasi APM VIP/VVIP.

Yaitu pasukan khusus yang menjadi mitra Paspampres, yang mengawal pengamanan selama presiden terbang.

"Saat Presiden terbang, saya melakukan pengamanan penerbangan," kata Ali, saat memberikan sambutan pada acara gathering Lanud Wiriadinata dengan jurnalis, di Aula Lanud Wiriadinata, Rabu (26/2/2020).

Banyak suka dan duka selama mengawal presiden saat terbang.

"Jadi selama bertugas mengawal presiden, kami bermitra dengan Paspampres. Itu tugas yang membanggakan," ujar Ali.

Ali mengaku tak menyangka bisa menjadi perwira TNI-AU.

Ia yang lahir di sebuah daerah pelosok di Tapanuli Selatan, Sumut, juga sebelumnya tak bercita-cita jadi tentara.

Setelah lulus SMP dan SMA di Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan, Sipirok, Tapanuli Selatan, ia mendaftar ke AKABRI karena terbawa-bawa oleh teman di kampung yang berminat jadi tentara.

"Tapi saat itu teman-teman di kampung banyak yang berminat. Saya jadi kebawa-bawa. Tahun 1994 ikut tes tapi gagal. Barulah tahun 1995 diterima, setelah selama setahun mempersiapkan diri. Setelah mengikuti tahapan tes tahun 1994 saya memang jadi sangat berminat," kata Ali. (firman suryaman)

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mantan Pengawal Tiga Presiden Indonesia Ini Jadi Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Ini Ceritanya

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved