Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Deflasi 2025

Cabai Tak Lagi Mahal, Maros Deflasi di Mei 2025

Harga cabai turun, Maros alami deflasi Mei 2025. Produksi petani meningkat, inflasi melambat. Pemkab gelar pasar murah dan bantu petani jaga stabilita

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
NURUL HIDAYAH/TRIBUN TIMUR
DEFLASI MAROS - Pedagang cabai di Pasar Tramo, Maros. Harga cabai turun jadi Rp35 ribu per kg, jadi pemicu utama deflasi Mei 2025. 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mengalami deflasi pada Mei 2025.

Berdasarkan data inflasi year on year (yoy), tercatat inflasi sebesar 2,33 persen pada April, kemudian turun menjadi 1,96 persen di Mei.

Penurunan ini menunjukkan perlambatan laju inflasi, yang berarti terjadi deflasi.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Maros, Muhlisa Fachruddin, menjelaskan deflasi ini terutama dipicu oleh turunnya harga sejumlah komoditas pangan, khususnya cabai.

Saat ini, harga cabai stabil di angka Rp35 ribu per kilogram.

 Angka ini turun tajam dibandingkan akhir 2024 yang sempat tembus Rp90 ribu hingga Rp100 ribu.

“Cabai itu sempat jadi penyumbang inflasi utama sejak akhir 2024. Tapi baru di bulan Mei kemarin harganya mulai turun signifikan,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

Ia menegaskan deflasi ini bukan akibat penurunan daya beli masyarakat, melainkan karena meningkatnya produksi pertanian.

Petani di Maros dinilai berhasil meningkatkan hasil panen. Hal ini berdampak langsung pada stabilitas pasokan dan penurunan harga di pasar.

“Pasokan lancar, distribusi juga baik. Sentra-sentra produksi kita mudah dijangkau, jadi tidak ada hambatan logistik yang berarti,” tambahnya.

Ia menambahkan, menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Adha, Pemkab Maros tetap waspada terhadap potensi inflasi.

Meskipun dampaknya tidak sebesar saat Idul Fitri, lonjakan permintaan tetap jadi perhatian.

“Kalau dibandingkan dengan Idul Fitri, memang tidak terlalu besar pengaruhnya, tapi tetap ada. Kita pantau terus harga-harga di pasar. Sampai per tanggal kemarin, belum ada kenaikan harga yang signifikan,” ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Maros melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan berbagai upaya.

Muhlisa menyebutkan, sejak Januari hingga Mei 2025, pihaknya telah menggelar pasar murah dan Gerakan Pangan Murah sebanyak 32 kali di berbagai kecamatan dan pasar tradisional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved