Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pertamina Patra Niaga Edukasi Warga Bitung Soal Risiko Iklim dan Solusinya

Sosialisasi ini memuat materi pengenalan gas rumah kaca beserta dampaknya, strategi mitigasi berbasis komunitas

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
SOSIALISASI RUMAH KACA - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menggelar sosialisasi pengurangan dampak gas rumah kaca di Aula Kantor Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Selasa (3/6). Kegiatan ini menjadi bagian dari edukasi tanggap darurat yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparatur kelurahan terhadap isu perubahan iklim dan dampaknya bagi lingkungan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dalam upaya memperkuat ketahanan iklim, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Integrated Terminal Bitung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menggelar sosialisasi pengurangan dampak gas rumah kaca di Aula Kantor Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Selasa (3/6).

Kegiatan ini menjadi bagian dari edukasi tanggap darurat yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan aparatur kelurahan terhadap isu perubahan iklim dan dampaknya bagi lingkungan.

Sebanyak 180 peserta yang terdiri dari delapan lurah se-Kecamatan Maesa, tokoh masyarakat, kader lingkungan, dan warga hadir dalam sosialisasi tersebut, bersama Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung Fivy Yurico Kadeke dan Camat Maesa Welmi Kalangit.

Manager Integrated Terminal Bitung, Rezky Kurniawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan iklim global.

"Kita semua punya peran dalam menjaga lingkungan. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat di Kecamatan Maesa memahami langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan, hingga penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan," ujar Rezky.

Sosialisasi ini memuat materi pengenalan gas rumah kaca beserta dampaknya, strategi mitigasi berbasis komunitas, serta penerapan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari.

Fivy Yurico Kadeke menyampaikan bahwa emisi gas rumah kaca memiliki keterkaitan erat dengan risiko bencana seperti banjir, longsor, dan kekeringan yang kian meningkat akibat perubahan iklim.

"Upaya pengurangan risiko bencana tidak dapat dipisahkan dari pengendalian perubahan iklim. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan tangguh," tegas Fivy.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

"Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Kegiatan ini memperkuat sinergi antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca. Selain itu, ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13, yakni penanganan perubahan iklim," ujar Fahrougi.

Pertamina berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan di Kota Bitung dan sekitarnya.

Tags
CSR
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved