Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Lahir Pancasila

Pertama Kalinya Megawati dan Prabowo ‘Sepanggung’ di Peringatan Harlah Pancasila, Jokowi Tak Hadir

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung upacara kenegaraan yang dihadiri para tokoh nasional.

Editor: Muh Hasim Arfah
Youtube Sekretariat presiden
PRABOWO PERSILAHKAN MEGAWATI- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto Megawati masuk ke area upacara Hari Lahir Pancasila yang digelar di lokasi bersejarah Gedung Pancasila, Senin (2/6/2025). Presiden ke-7 RI, Joko Widodo tak hadir langsung. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Suasana khidmat menyelimuti peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di lokasi bersejarah Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025). 

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung upacara kenegaraan yang dihadiri para tokoh nasional.

Di antara tokoh yang hadir, kehadiran Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), mendapat penghormatan khusus dari Presiden.

“Dr. Honoris Causa Megawati Soekarnoputri, yang juga sekaligus adalah Ketua Dewan Pengarah BPIP. Yang saya hormati dan saya muliakan,” ucap Presiden Prabowo di awal pidatonya. 

Baca juga: Presiden Prabowo Tegur Keras Pejabat: Mundur atau Saya Berhentikan Jika Tak Mampu!

Ia juga sembari menyapa tamu-tamu kehormatan lainnya, termasuk Wapres Gibran Rakabuming Raka, Wapres ke-6 Tri Sutrisno, Wapres ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla, serta pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara.

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo tak hadir langsung. 

Selain itu, Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono juga tak hadir. 

Saat memasuki lokasi upacara, Prabowo nampak mempersilahkan Megawati. 

Mereka pun jalan bersama masuk ke area upacara. 

Selanjutnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka tak menyusul di belakang. 

KRITIK ELITE BANGSA-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Senin (2/6/2025). Prabowo melontarkan kritik tajam terhadap elite bangsa dalam pidato. 
KRITIK ELITE BANGSA-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Senin (2/6/2025). Prabowo melontarkan kritik tajam terhadap elite bangsa dalam pidato.  (Youtube Sekretariat presiden)

Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Slogan
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar mantra politik, tetapi merupakan kompas moral dan ideologi yang telah menyatukan bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan.

“Saudara-saudara sekalian, jangan Pancasila menjadi mantra. Jangan Pancasila jadi slogan. Kekayaan bangsa Indonesia besar. Kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya tegas.

Ia mengingatkan kembali bahwa nilai-nilai Pancasila adalah hasil konsensus luhur para pendiri bangsa, dan harus dijaga serta dijalankan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Prabowo dengan nada tegas melayangkan kritik terhadap elite bangsa yang dinilai masih banyak terlibat dalam praktik korupsi, manipulasi, dan penipuan.

“Saya sebagai Presiden Republik Indonesia melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, terlalu banyak manipulasi yang justru terjadi di tubuh pemerintahan, di tubuh kekuasaan,” ungkapnya.

Presiden juga memberikan ultimatum keras: pejabat yang tidak setia dan tidak mampu menjalankan tugas lebih baik mengundurkan diri sebelum diberhentikan.

“Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu. Tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan.

Melawan Pengaruh Asing
Prabowo juga mengingatkan pentingnya persatuan nasional di tengah ketidakpastian global dan potensi intervensi kekuatan asing.

Ia mengkritik sejumlah LSM yang menurutnya mendapat dukungan asing untuk memecah belah bangsa.

“Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita. Sampai sekarang, dengan uang mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita,” katanya.

Namun, ia menegaskan bahwa pernyataan ini bukan bentuk permusuhan, melainkan bentuk kewaspadaan dan seruan untuk menjaga kedaulatan bangsa.

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan dukungan dari rakyat, terutama generasi muda, dalam memerangi korupsi dan menjaga masa depan bangsa.

“Kami adalah angkatan yang memang sebentar lagi harus meninggalkan podium. Kami berbuat ini hanya untuk anak-anak dan cucu-cucu kita. Jangan ragu-ragu melihat pejabat melanggar, laporkan!”

Dengan penuh keyakinan, Presiden mengakhiri pidatonya dengan optimisme bahwa Indonesia akan bangkit sebagai negara kuat dan sejahtera.

“Saya sangat yakin dalam beberapa tahun ini kita akan bangkit. Bangkit sebagai negara yang hebat. Dirgahayu Pancasila, jayalah Indonesia!”(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved