Hari Lahir Pancasila
Pertama Kalinya Megawati dan Prabowo ‘Sepanggung’ di Peringatan Harlah Pancasila, Jokowi Tak Hadir
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung upacara kenegaraan yang dihadiri para tokoh nasional.
Presiden juga memberikan ultimatum keras: pejabat yang tidak setia dan tidak mampu menjalankan tugas lebih baik mengundurkan diri sebelum diberhentikan.
“Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu. Tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas, lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan.
Melawan Pengaruh Asing
Prabowo juga mengingatkan pentingnya persatuan nasional di tengah ketidakpastian global dan potensi intervensi kekuatan asing.
Ia mengkritik sejumlah LSM yang menurutnya mendapat dukungan asing untuk memecah belah bangsa.
“Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita. Sampai sekarang, dengan uang mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita,” katanya.
Namun, ia menegaskan bahwa pernyataan ini bukan bentuk permusuhan, melainkan bentuk kewaspadaan dan seruan untuk menjaga kedaulatan bangsa.
Menutup pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan dukungan dari rakyat, terutama generasi muda, dalam memerangi korupsi dan menjaga masa depan bangsa.
“Kami adalah angkatan yang memang sebentar lagi harus meninggalkan podium. Kami berbuat ini hanya untuk anak-anak dan cucu-cucu kita. Jangan ragu-ragu melihat pejabat melanggar, laporkan!”
Dengan penuh keyakinan, Presiden mengakhiri pidatonya dengan optimisme bahwa Indonesia akan bangkit sebagai negara kuat dan sejahtera.
“Saya sangat yakin dalam beberapa tahun ini kita akan bangkit. Bangkit sebagai negara yang hebat. Dirgahayu Pancasila, jayalah Indonesia!”(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.