Sosok Agnes Marceila Siswi SMAN 2 Toraja Utara Calon Paskibraka, Ikuti Jejak Seniornya Agatha Sapan
Agnes Marceila salah satu siswa asal Sulsel akan mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Agnes Marceila siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Toraja Utara.
Agnes Marceila salah satu siswa asal Sulsel akan mengikuti seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025.
Siswi SMAN 2 Toraja Utara, Rianti, mengenal Agnes Marceila sosok yang mudah bergaul alias supel.
Agnes Marcelia juga dikenal sebagai orang yang suka menolong.
"Kalau kak Agnes itu orangnya baik, mudah bergaul, dan suka menolong," ujarnya, saat ditemui di SMAN 2 Toraja Utara, Jl Gembira, Rante Pasele, Kota Rantepao, Sulsel, Kamis (22/5/2025).
Baca juga: Jadi Anggota Paskibraka Makassar di HUT RI, Fardhan Dapat Penghargaan dari SMA Islam Athirah Baruga
Ria mengaku beberapa kali dibantu oleh Agnes Marcelia.
"Beberapa kali juga dibantu diajar beberapa mata pelajaran, intinya kak Agnes orangnya baik," tuturnya.
Kepala Sekolah SMAN 2 Toraja Utara, AS Parassa, mengaku Agnes Marcelia merupakan anak yang smart atau pintar.
"Dari penjelasan wali kelasnya juga, murid ini smart secara studi. Jadi selain studi juga anak ini gampang berbaur dengan orang," jelasnya.
Toraja bukan pertama kalinya mengutus siswinya menjadi Paskibraka nasional.
Tahun 2023, siswi SMAN 5 Tana Toraja Stevia Azalia Saranga juga lolos seleksi paskibraka.
Ia bertugas detik-detik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 tahun RI.
Sementara tahun 2024, Toraja Utara juga mengutus siswinya ke Paskibraka nasional.
Ialah Agatha Sapan Kallolangi. Ia juga siswa SMAN 2 Toraja Utara.
Agatha terpilih menjadi anggota Paskibrakan Nasional dan bertugas pada pengibaran bendera HUT ke-79 RI.
Utus Enam Siswa dari Sulsel
Sebanyak enam pelajar asal Sulsel akan ikut seleksi Paskibraka tingkat nasional 2025.
Enam pelajar diutus terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan.
Mereka dinyatakan lolos seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Sulsel dilaksanakan 19 hingga 21 Mei 2025.
Nama keenam pelajar diumumkan di instagram @bakesbangpolsulsel.
"Selamat!
Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan Penjaringan Nasional Utusan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025 telah dilaksanakan.
Bagi 3 pasang terbaik terpilih yang akan mengikuti Seleksi Paskibrakan Tingkat Nasional, kami ucapkan Selamat Bergabung bersama barisan para pejuang.
Serta tetap berusaha untuk berjuang kembali," tulis di akun Instagram.
Berikut nama-nama terpilih:
1. Andi Batari Gau H. (SMAN 17 Makassar)
2. M Surya Ramadhan (SMAN 15 Bone)
3. Nadhif Infanteri Ibha (SMAN 1 Gowa)
4. Agnes Marceila (SMAN 2 Toraja Utara)
5. Aliah Sakira (SMAN 14 Makassar)
6. Jade Marianty Jenesia Tiwa (SMAN 1 Palopo)
Sejarah Paskibraka
Sejarah paskibraka dimulai tahun 1946 saat era Presiden Soekarno.
Ia memanggil ajudannya saat itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar mempersiapan upacara detik-detik proklamasi yang akan diadakan di Yogyakarta.
Tepatnya di istana Presideng Gedung Agung Yogyakarta.
Atas perintah langsung presiden, Mayor (Laut) M. Husein Mutahar bersiap mencari cara memperingati detik-detik proklamasi.
Terbesit dalam benak Husein sebaiknya upacara peringatan tersebut dilakukan oleh pemuda-pemudi bangsa dari seluruh penjuru Indonesia.
Hal ini sebagai perwujudan bahwa merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di kemudian hari.
Namun, pada saat itu suasana serta infrastruktur transportasi antar pulau masih belum berkembang.
Gagasan itu urung dilakukan.
M. Husein Mutahar pun hanya bisa menghadirkan lima orang yang terdiri dari tiga pemuda dan dua pemudi.
Lima orang tersebut sebagai perlambangan dari pancasila.
Kelima orang tersebut berasal dari berbagai daerah yang kebetulan saat itu berada di Yogyakarta.
Formasi lima orang tersebut tetap dilakukan sampai upacara Detik-Detik Proklamasi di tahun 1949 di Yogyakarta.
Formasi lima tersebut dinamakan Pasukan Penggerek Bendera.
Pada tahun 1950 terjadi perpindahan kembali ibukota Republik Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta.
Sejak itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar tidak lagi mengemban amanah sebagai Pembina Pasukan Penggerek Bendera.
Pengibaran Bendera Pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka diambil alih oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga Agustus 1966.
Selama di Jakarta pun Pasukan Penggerek Bendera adalah para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang saat itu sedang berada di Jakarta.
Pada masa kepemimpinan Presiden ke-II yakni Soeharto pada tahun 1967.
Husein Muhatar dipanggil untuk menangani masalah Pengibaran Bendera Pusaka.
Ketika mendapat tugasnya kembali Husein muhatar merealisasikan idenya mengenai Pasukan Penggerek Bendera pada tahun 1946.
Sama dengan formasi barisan yang digunakan saat ini. (1) (2)
Formasi
Dalam periode 1946 sampai 1950 masih digunakan Formasi 5. Baru pada tahun 1967 Husein Muhatar mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok.
Penamaan kelompok itu berdasarkan filosofi hari kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945 dan berjumlah sesuai filosofi itu:
1. Pasukan 17 disebut juga pasukan pengiring (pemandu)
2. Pasukan 18 disebut pasukan inti pembawa bendera
3. Pasukan 45 disebut pasukan pengawal
Pada waktu itu situasi masih belum memadai untuk memanggil perwakilan seluruh wakil dari provins-provinsi di Indonesia.
Husein Muhatar hanya memanggil putera daerah yang saat itu sedang belajar di Jakarta.
Rencana awal Husein Muhatar adalah melibatkan Mahasiswa AKABRI untuk menjadi pasukan 45 tapi tidak memungkan.
Usulan lain menggunakan pasukan khusus ABRI kala itu namun sangat sulit mengingat tugas yang diemban oleh mereka.
Akhirnya pasukan 45 diambil alih oleh Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES sekarang PASPAMPRES) mengingat tugas mereka memang berada di lingkungan istana.
Baru pada tanggal 17 Agustus 1968 Pasukan Penggerek Bendera berasal dari putra putri utusan provinsi.
Namun karna masih kurangnya utusan dari provinsi lain maka PASWALPRES yang mengisi kekosongannya.
Pada tahun berikutnya yaitu 5 Agustus 1969, Presiden Soeharto membagikan duplikat bendera pusaka dan naskah proklamasi ke seluruh Gubernur di Indonesia.
Agar mereka dapat melaksanakan secara baru pada 17 Agustus 1969.
Barulah pada tahun itu yakni 1969 anggota Pasukan Penggerek Bendera berasal dari siswa SLTA seluruh Indonesia.
Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan sebuah nama untuk mengganti istilah Pasukan Penggerek bendera Pusaka menjadi PASKIBRAKA atau Pasuka Pengibar Bendera Pusaka. (1)
Istilah-Istilah
1. Purna Paskibraka Indonesia : Biasa disebut PPI adalah organisasi pemuda dan pemudi yang pernah mengembang tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Tinggkat Kabupaten/kota, Provinsi dan Nasional.
2. Paskibra : Istilah yang digunakan untuk Pasukan Pengibar yang hanya mengibarkan bendera di lingkungan sekolah.
Biasanya berupa ekstrakulikuler.
Mereka adalah pemuda dan pemudi yang tidak diutus oleh pihak sekolah untuk mewakili di tingkat Kabupaten/Kota untuk ikut seleksi.
3. Paskibraka : Merupakan Pasukan yang bertugas mengibarkan bendera di tingkat kota/kabupaten, provinsi dan nasional.
4. Purna Paskibraka : Sebutan bagi anggota Paskibraka yang telah mengikuti pelatihan Pandu Ibu-Indonesia Berpancasila dan selesai menjalankan tugas pengibaran bendera pusaka. (1)
Lambang
Paskibraka memiliki dua lambang.
Lambang pertama adalah dua pemuda/pemudi paskibraka menengok kekanan dengan seragam PDU adalah lambang aktif anggota paskibra/paskibraka yang sedang bertugas.
Lambang kedua yaitu lambang Purna Paskibraka Indonesia yang berlambangkan daun dan bunga teratai, yang memiliki arti:
1. tiga helai daun yang tumbuh ke atas: artinya paskibraka harus belajar, bekerja, dan berbakti
2. tiga helai daun yang tumbuh mendatar/samping: artinya seorang pakibra harus aktif, disiplin, dan bergembira
Artinya adalah bahwa setiap anggota paskibraka memiliki jiwa yang sangat mulia, dan lambang anggota paskibraka dilambangkan dengan bunga teratai, karena bunga teratai dapat tumbuh di lumpur dan berkembang juga diatas air.
Yang bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda dan pemudi yang tumbuh dari tanah air yang sedang bermekar dan membangun.
Wansus Aliah Si Pembawa Baki Bendera Pusaka di Upacara Penurunan Bendera HUT RI 17 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Nadhif Infanteri Paskibraka Nasional 2025 Raih Piagam Penghargaan dari Kapolres Gowa |
![]() |
---|
Wagub Fatma Hadiahkan Buku Tabungan ke Aliah Sakira dan Nadhif, Berapa Nilainya? |
![]() |
---|
Perjalanan Aliah Sakira, Bersaing dengan 132 Ribu Peserta hingga Terpilih Pembawa Baki di Istana |
![]() |
---|
Empat Daerah Tetap Naikkan PBB, DPRD Pinrang: Jangan Diributkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.