Sisternet dan Kementerian PPPA Hadirkan Program Shelnspire di Lapas Perempuan IIA Kerobokan Bali
Program ini menjadi simbol transformasi dan harapan, menghadirkan pelatihan komprehensif dari membuat bolu kukus hingga kreasi tie dye
TRIBUN-TIMUR.COM - Di balik tembok tinggi Lapas Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Bali, sebuah program pelatihan istimewa menggema, bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan titik balik kehidupan bagi para perempuan warga binaan.
Melalui kolaborasi antara program pemberdayaan perempuan Sisternet dari PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, hadir program SheInspire Sinergi Berdaya: Bersinar Bangkit Bersama, yang membekali para peserta dengan keterampilan wirausaha, literasi keuangan digital, serta pelatihan mental untuk menjemput masa depan baru.
Program ini menjadi simbol transformasi dan harapan, menghadirkan pelatihan komprehensif dari membuat bolu kukus hingga kreasi tie dye, lengkap dengan strategi pemasaran digital.
Tak hanya itu, pelatihan soft skill seperti pengelolaan keuangan rumah tangga juga ditanamkan guna memperkuat kesiapan mental dan kemampuan manajerial peserta.
“Setiap perempuan, termasuk yang berada di Lapas, punya potensi besar untuk bangkit. Kami ingin bekal yang mereka bawa keluar nanti benar-benar nyata: keterampilan, kepercayaan diri, dan akses ke dunia digital,” ujar Dodik Ariyanto, Regional Group Head XLSMART East Region, Rabu (21/5).
SheInspire tak sekadar program, ia adalah gerakan nasional. Tahun ini, program digelar di 10 Lapas Perempuan, termasuk di Tangerang, Medan, Bandung, Yogyakarta, dan NTB.
Pelatihan dirancang dengan tujuan terukur: mengasah kewirausahaan, membangun kepercayaan diri, memperluas jaringan sosial, dan memberi dukungan moral yang kuat untuk proses reintegrasi sosial setelah masa tahanan usai.
“Kami ingin para warga binaan ini punya bekal yang lebih dari cukup untuk kembali ke masyarakat: punya keterampilan, kepercayaan diri, dan jaringan pendukung. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tapi tentang mengembalikan martabat,” ujar Maftuh Muhtadi, perwakilan KemenPPPA.
SheInspire juga terbukti berdampak. Dari lebih dari 380 peserta di seluruh Indonesia, 98 persen mengaku lebih mampu mengelola emosi, dan 100 % merasa lebih percaya diri untuk tampil di depan umum. Bahkan, aktivitas usaha dalam Lapas mengalami peningkatan penjualan sebesar 5 % selama program berlangsung.
Ni Luh Putu Andiyani, Kepala Lapas Perempuan Kerobokan, menyambut hangat program ini.
“SheInspire bukan hanya pelatihan, tapi ruang pembinaan jati diri. Kami percaya setiap perempuan berhak mendapat kesempatan kedua, dan inilah salah satunya.” ujarnya.
Hingga Juli 2025, SheInspire akan melanjutkan perjalanan ke Lapas Perempuan NTB sebagai lokasi pelatihan terakhir tahun ini. Selanjutnya, program akan masuk ke tahap penilaian dan pembinaan lanjutan, termasuk inkubasi usaha dan koneksi ke platform digital agar hasil karya para peserta benar-benar sampai ke pasar.
Dengan rencana ekspansi hingga akhir 2026 dan penguatan kolaborasi dengan mitra swasta, SheInspire bukan sekadar program rehabilitasi, tapi jembatan harapan menuju kemandirian ekonomi perempuan Indonesia, bahkan dari balik jeruji.
KemenPPPA
Dipangkas Hampir 50 Persen, KemenPPPA Tak Punya Anggaran Pendampingan Korban Kekerasan |
![]() |
---|
KemenPPPA Buka 74 Formasi CPNS 2024, Berikut Rincian Gaji dan Cara Daftar di sscasn.bkn.go.id |
![]() |
---|
CPNS KemenPPPA 2024: Formasi, Syarat, Gaji, dan Cara Daftar |
![]() |
---|
Hari Ibu 2023: Tema, Logo, Makna, dan Sejarahnya |
![]() |
---|
Anak dari 10 Negara ASEAN Kunjungi XL Axiata, Building a Digital Resiliency for ASEAN Children |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.