Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekonsiliasi PWI

Ditunjuk Ketua SC Kongres Persatuan PWI, Zugito akan Temui Hendry dan Zulmansyah Bahas Legalitas

Zulkifli Gani Ottoh ditunjuk menjabat Ketua Steering Committee panitia Kongres Persatuan PWI.

|
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Sudirman
ist
PWI - Zulkifli Gani Ottoh - Zulkifli Gani Ottoh dipercaya menjadi Ketua Steering Committee panitia Kongres Persatuan PWI. 

Sebagai mantan Ketua Bidang Organisasi di PWI Pusat, kata Zugito, pelaksanaan kongres harus tertib administrasi, agar tidak memunculkan masalah baru di kemudian hari.

Ia mencontohkan, jika kongres yang digelar dianggap sebagai kongres biasa, maka harus ada laporan petanggung jawaban dari ketua umum, serta perubahan pengurus.

Sementara jika berstatus kongres luar biasa, artinya hanya ketua akan diganti, bukan pergantian kepengurusan.

“Nah, apakah dua kubu ini, Zulmansyah dengan Henry sepakat? Dan lagi kesepakatan itu tidak bisa hanya berdua, tidak boleh diputuskan oleh dua orang, harus melibatkan semua anggota PWI, dari kedua pihak,” paparnya.

Ia berharap ketua pengurus PWI tingkat provinsi di seluruh Indonesia, turut diundang untuk membahas rencana kongres ini terlebih dahulu.

“Saya tidak bisa memutuskan sendiri, saya selalu kembalikan ke floor (forum). Itulah kebijakan kita kalau memimpin kongres sebesar PWI,” tambah Zugito.

Zugito berharap konflik internal ini bisa segera diselesaikan, sebab memberi dampak buruk bagi PWI maupun wartawan itu sendiri.

Dampaknya luar biasa. Pertama, kepercayaan pemerintah, mitra kita, pengusaha, dan lain-lain terhadap PWI langsung turun drastis.

“Yang kedua, kasihan anggota-anggota PWI yang seharusnya sudah bisa menerima kartu uji kompetensi wartawan tapi tidak bisa karena adanya masalah ini,” katanya.

Di sisi lain, Zugito memuji upaya pengurus baru Dewan Pers, khususnya Wakil Ketua Komisi Pendataan, Dahlan Dahi, menengahi konflik pengurus PWI ini.

“Saya bangga dengan Pak Dahlan, karena Pak Dahlan bisa menyatukan PWI yang dua kubu ini, Dahlan Dahi itu yang saya anggap dia pahlawan. Dari dulu banyak orang-orang yang merasa senior di PWI, baik pusat maupun daerah tapi tidak ada yang berhasil (selesaikan konflik),” ucap dia.

“Jadi saya bangga, saya bangga teman saya itu sama-sama kita dari Makassar, dari awal dari Makassar. Saya bangga sekali,” pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved