Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prakiraaan Cuaca

Prakiraan Cuaca 20 Mei: Bone, Sinjai, Luwu, Luwu Timur Diprediksi Hujan

BMKG prakirakan hujan masih terjadi di sejumlah wilayah Sulsel bagian timur dan utara, termasuk Bone, Sinjai, Luwu, dan Luwu Timur.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-timur.com
CUACA SULSEL – Ilustrasi. Masa transisi musim hujan ke kemarau melanda Sulsel pada Mei 2025. Sejumlah daerah diprediksi masih diguyur hujan ringan pada Selasa (20/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan diperkirakan masih akan diguyur hujan pada Selasa (20/5/2025).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi hujan turun di wilayah timur hingga utara Sulsel.

Pada pagi hari, hujan ringan diperkirakan melanda sejumlah daerah seperti Bone, Luwu, Luwu Timur, Bulukumba, Wajo, Sinjai, dan Selayar.

Sementara pada siang hingga sore hari, hujan dengan intensitas sedang berpeluang terjadi di Gowa, Pinrang, Pangkep, dan Takalar.

Adapun wilayah seperti Bantaeng, Bulukumba, Selayar, dan Sinjai diprakirakan berawan.

Memasuki malam hari, hujan ringan kembali berpeluang mengguyur Wajo, Bone, dan Sinjai.

Suhu udara diperkirakan berkisar antara 20 hingga 31 derajat Celcius, dengan kelembaban udara antara 75 hingga 100 persen.

Arah angin dominan dari utara ke timur dengan kecepatan 8–35 km/jam.

BMKG juga menyampaikan musim kemarau mulai terasa pada Mei 2025. Namun, kondisi ini tidak merata di seluruh wilayah Sulsel.

Daerah bagian selatan dan barat diprediksi lebih dulu mengalami musim kemarau.

"Iya seperti itu, bagian selatan Selayar, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa sampai ke atas Pinrang memasuki kemarau," kata Bagus, Forecaster BMKG Wilayah IV Makassar.

Wilayah lain seperti Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, hingga Pinrang juga mulai memasuki musim kemarau.

Sementara itu, wilayah timur dan utara Sulsel masih mengalami curah hujan tinggi.

"Beberapa daerah cenderung curah hujan tinggi seperti di Wajo, Bone, Soppeng," lanjutnya.

Wilayah utara yang dimaksud mencakup Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Tana Toraja, dan Toraja Utara.

Secara umum, musim kemarau di Sulsel diperkirakan berlangsung selama empat bulan, dari Mei hingga Agustus.

"Masuk Mei–Agustus dominasi cuaca kemarau," jelas Bagus.

Saat ini, Sulsel berada pada masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved