Jusuf Manggabarani Meninggal
Jusuf Manggabarani Bikin Lutut Preman Palopo Gemetar, Ditembak Tak Tembus Peluru Jatuh di Kaki
Cerita ini bermula pada saat Jusuf dan anak buahnya dipercaya untuk menyelesaikan konflik di Palopo, Sulawesi Selatan.
Sampai di lapangan, Sukri sudah menunggu dengan senjata rakitan Papporo'.
Jarak tembak maksimum 45 meter.
Keduanya pun bersiap melepaskan timah panas.
Hidup atau mati tergantung nasib.
"Terserah kamu mau tembak bagian mana yang enak-enak," begitu kalimat yang dilontarkan Jusuf Manggabarani,
Jusuf membuka kancing bajunya.
Ditunjuk dadanya sebagai sasaran tembak.
Ia berbicara menantang seperti itu kepada Sukri, pemimpin kelompok begundal.
Keduanya berdiri berhadapan di sebuah lapangan di Mangkutana, Kabupaten Luwu, Sulsel.
Anggota polisi yang mengawal Jusuf siaga memantau pergerakan anggota gerombolan Sukri yang jumlahnya juga tidak sedikit.
Jusuf Manggabarani memegang senjata api organik Polri, sedangkan Sukri memegang senjata api rakitan.
Suasana sangat tegang.
Saat Jusuf sudah berhadapan dengan Sukri dengan senjata api di tangan masing-masing, tiba-tiba terdengar letusan. "Dor, dor, dor...."
Rupanya, Sukri menembak duluan.
Tepat ke arah dada Jusuf Manggabarani yang kancing bajunya sudah terbuka.
Kisah Komjen Jusuf Manggabarani Temui Komandan: Tolak Jadi Kapolres, Maunya di Gegana Brimob Polri |
![]() |
---|
Reformasi 98: Jusuf Manggabarani dalam Ingatan Kami |
![]() |
---|
Kapolri Jenderal Listyo Antar Jusuf Menggabarani ke Peristirahatan Terakhir |
![]() |
---|
Sosok Komjen Jusuf Manggabarani, Azhar Gazali: Suka Jalangkote, Air Tahu dan Nonton Film Kungfu |
![]() |
---|
Aksa Mahmud: Jusuf Manggabarani Jenderal Pemberani dan Jujur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.