Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harkitnas 2025, Prof Rahman Tekankan Peningkatan Layanan Akademik dan Target 15.000 Mahasiswa

Meski diguyur hujan gerimis, UT Makassar tetap menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117.

UT Makassar
HARKITNAS 2025 - Direktur UT Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim, bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di lapangan upacara kampus UT Makassar, Selasa (20/5/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Universitas Terbuka (UT) Makassar menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di lapangan upacara kampus UT Makassar, Selasa (20/5/2025). Meski diguyur hujan gerimis, upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat.

Direktur UT Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim, bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam sambutannya, Prof. Rahman menegaskan pentingnya semangat kebangkitan nasional diwujudkan melalui kerja nyata dalam pelaksanaan tugas-tugas institusi, termasuk optimalisasi peran UT sebagai perguruan tinggi negeri yang mengusung sistem pembelajaran jarak jauh.

Salah satu fokus yang ditekankan adalah pencapaian target rekrutmen mahasiswa baru.

“Target penerimaan mahasiswa baru tahun ini sebanyak 5.000 orang. Dengan demikian, total mahasiswa UT Makassar pada 2025 diharapkan mencapai 15.000 orang,” ujarnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya peningkatan mutu layanan akademik.

upacara harkitnas 2025-ut makassar
Turut hadir dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di lapangan upacara kampus UT Makassar, Selasa (20/5/2025).

“Kualitas layanan akademik harus terus ditingkatkan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang baik dan berdampak pada kualitas lulusan,” kata Prof. Rahman.

Terkait peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Prof. Rahman membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Viada Hafid. Dalam pidato disampaikan bahwa kebangkitan nasional hari ini tidak hanya soal semangat, tetapi juga penguasaan teknologi dan kemampuan beradaptasi di tengah perubahan global.

“Kebangkitan kedua adalah melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Hari ini, kita menghadapi realitas yang tak terelakkan, kemajuan teknologi menjadi bagian dari kehidupan. Kita dituntut untuk menguasainya agar mampu bersaing di tengah perubahan zaman yang begitu cepat,” kutip Prof. Rahman.

Upacara berlangsung sekitar satu jam dan ditutup dengan pembacaan doa. Rintik hujan yang membasahi lapangan tak mengurangi antusiasme peserta. Justru, suasana tersebut memperkuat kesan haru dan semangat kebangsaan dalam peringatan Harkitnas tahun ini.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved