Kondisi Obyek Wisata Sumur Panjang Hila-hila Bulukumba Memprihatinkan
Objek wisata yang beberapa tahun lalu, pernah populer sebagai objek wisata alam dan religi dipadati pengunjung kini sepi.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Objek wisata Sumur Panjang Hila-hila, di Kelurahan Eka Tiro, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan butuh perhatian.
Objek wisata yang beberapa tahun lalu, pernah populer sebagai objek wisata alam dan religi dipadati pengunjung kini sepi.
Fasilitas yang ada di dalam sumur panjang butuh pembangunan kembali.
Cat mulai berlumut, sedang tegel mulai pecah-pecah dan hilang.
Spanduk pengumuman untuk pengunjung mulai robek dan usang.
Cat tampak pudar termakan usia.
Taman-taman yang ada di atas sumur panjang tampak tak bersih.
Pelepah daun kelapa dan ranting kayu terlihat di bagian atas sumur.
Terdapat gazebo yang tampak kumuh.
Sumur ini bukanlah sumur biasa.
Sumur ini memiliki sejarah panjang.
Dari catatan sejarah, sumur ini mulai ada saat ulama pertama yang mendadat di Sulawesi Selatan, Syeh Abd Jawad atau Dato Tiro.
Tongkat yang ia tancapkan di atas permukaan tanah Sumur Panjang itu memancarkan air saat ia mencari mata air.
Menurut sejumlah sumber dalam sejarah, diceritakan bahwa saat itu Syeh Abd Jawad akan menunaikan salat lima waktu.
Namun tak menemukan air di sekitar itu.
Rp30 Juta Melayang Cinta Tak Kesampaian, Nasib Duda Asal Kalsel Ditipu Janda Ngaku Warga Bulukumba |
![]() |
---|
Terungkap Penyebab Kebakaran di Kantor Bupati Bulukumba |
![]() |
---|
4 Mobil Terbakar di Kantor Bupati Bulukumba: Innova, Rush hingga Ertiga |
![]() |
---|
Kebakaran di Kantor Bupati Bulukumba Hanguskan 4 Mobil Merek Innova, Rush, Ertiga, Spin |
![]() |
---|
Terindikasi Judi Online, Dua KK di Bulukumba Dihapus dari Daftar Bansos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.