Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekonsiliasi PWI

Dua Kubu PWI Rekonsiliasi, Ronald Ngantung: PWI Satu Saja, Tidak Terpecah

Konflik PWI diselesaikan melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling lambat 30 Agustus mendatang.

|
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
REKONSILIASI PWI - Senior Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang juga Wapemred Tribun Timur, Ronald Ngantung. Ronald Ngantung menyambut baik rekonsiliasi dua kubu PWI untuk menggelar kongres di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -  Senior Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ronald Ngantung menyambut baik rekonsiliasi dua kubu PWI yang bertikai.

Ia berharap, organisasi pertama wartawan di Indonesia itu tak terpecah lagi.

PWI terpecah dua, antara Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry CH Bangun dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa, Zulmansyah Sekedang.

Kedua kubu berhasil menemukan jalan keluar setelah dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi.

Keduanya sepakat konflik PWI diselesaikan melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling lambat 30 Agustus mendatang.

“Sebagai anggota PWI kita tentu berharap satu PWI saja, tidak terpecah,” tegas Ronald Ngantung saat dihubungi Tribun-Timur.com, Sabtu (17/5/2025).

Pemilik nomor satu keanggotaan PWI ini meminta, Kongres Persatuan yang akan digelar berlandaskan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi.

Baca juga: Hendry dan Zulmansyah Sepakat Kongres Persatuan PWI Digelar Paling Lambat Agustus 2025

Baca juga: 4 Jam Anggota Dewan Pers Dahlan Dahi Mediasi 2 Kubu PWI hingga Bikin Kesepakatan Jakarta

Jangan ada kepentingan-kepentingan lain yang masuk, sehingga merusak hubungan kesatuan PWI.

“Kita harus kembali ke AD/ART PWI, di situ ditentukan semua. Kalau berdasar itu pasti tidak ada mau memisahkan diri,” sebutnya.

 Jika pengurus PWI telah terpilih di kongres, Ronald Ngantung menyarankan, agar digelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan anggota PWI.

Sebab, sekarang wartawan dituntut mengikuti perkembangan zaman di era digital.

Wartawan sekarang dikatakannya tidak hanya mencatat, menulis dan foto, tapi harus memiliki kemampuan video.

Masyarakat lebih mudah menangkap informasi jika disajikan lewat visual.

Jadi saat ini tidak sekadar melihat peristiwa dengan sudut pandang banyak.

 “Tingkatkan kualitas sumber daya manusia karena tuntutan masyarakat sekarang berbeda,” tutur anggota PWI seumur hidup dan peraih penghargaan PWI penugasan selama 40 tahun ini. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved