Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemprov Sulsel Kembali Usulkan Jenderal Jusuf sebagai Pahlawan Nasional

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terus berupaya mengusulkan status Jenderal M Jusuf sebagai pahlawan nasional.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH
PAHLAWAN NASIONAL - Sekda Sulsel Jufri Rahman saat dipotret Februari 2025 lalu. Saat ini, Pemprov Sulsel kembali perjuangkan Jenderal M Jusuf sebagai pahlawan nasional 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jenderal M Jusuf kembali diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Selama beberapa tahun belakangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terus berupaya mengusulkan status Jenderal M Jusuf sebagai pahlawan nasional.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Jufri Rahman menyebut seluruh persyaratan sudah dipenuhi.

"Semua persyaratan sudah dipenuhi, diseminarkanx semua warga sulsel bahkan dunia akui Jenderal Jusuf itu pahlawan. Berarti secara historical background sudah bersyarat," kata Jufri Rahman pada Jumat (16/5/2025).

"Tapi pengajuan itu melalui prosedur tahapan, ada tim penilai, mungkin ketika tahun lalu ada skala prioritas mendesak ditetapkan dibanding beliau tapi tidak mengurangi nilai kepahlawanan dimata kita semua," lanjutnya.

Jufri Rahman mengakui Jenderal Jusuf sebagai sosok yang berpengaruh di Sulsel.

"Memang banyak legacy ditinggalkan cerita-cerita baik, banyak untold story menginspirasi khususnya warga Sulsel bagaimana sepak terjang Jenderal jusuf. Salah satunya saya saksi sejarah," katanya.

 Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir atau lebih populer dikenal dengan nama Jenderal Jusuf merupakan salah satu prajurit TNI yang amat dicintai rakyat.

Jenderal Jusuf merupakan bangsawan Bugis Bone.

Putra dari Andi Tappu Amir Arung Kajuara dan Petta Binga yang keduanya adalah cicit dari Raja Kesultanan Bone ke-24 La Mappatunru To Appasessu (1812-1823). 

Namun, dia merasa tak nyaman menggunakan gelar "Andi" pada namanya walaupun dia amat berhak menyandang itu.

Pada 1957, dia melepas gelar kebangsawanannya itu dan tak pernah menggunakannya lagi.

Sepanjang hidupnya, Jenderal M Jusuf pernah menjabat sebagai Panglima ABRI merangkap Menteri Pertahanan dan Keamanan pada periode 1978–1983.

Dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964–1974 dan juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983–1993.

Jusuf lahir di Kajuara, Bone, Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1928.

Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Jusuf selain fakta ia adalah seorang Bugis bangsawan seperti yang disaksikan oleh nama tituler Andi pada namanya.

Dia menempuh pendidikan dasar di Makassar dan melanjutkan ke sekolah menengah di Surabaya.

Pada 1945, dia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dia mengikuti berbagai pendidikan militer seperti Sekolah Perwira Cadangan (1946), Sekolah Perwira Infanteri (1947), dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1955).

Jusuf memiliki karier militer cemerlang.

Dia pernah bertugas di berbagai wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Di medan pertempuran, Jusuf pernah terjun dalam operasi-operasi militer seperti Operasi Seroja (penumpasan pemberontakan DI/TII), Operasi Trikora (pembebasan Irian Barat), dan Operasi Dwikora (konfrontasi dengan Malaysia).

Pada tahun 1964, Jusuf diangkat menjadi Menteri Perindustrian Ringan oleh Presiden Soekarno. Jabatan ini ia emban hingga tahun 1968. Selanjutnya ia menjadi Menteri Perdagangan hingga tahun 1968 dan kemudian menjadi Menteri Perindustrian hingga tahun 19781.

Pada 1978, Jusuf dilantik menjadi Panglima ABRI sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan oleh Presiden Soeharto.

 


Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved