Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Pipa Rp23 Miliar di Utara Makassar Dihentikan, PDAM Sebut Pemborosan

Hamzah Ahmad, menyampaikan bahwa proyek tersebut dihentikan karena dinilai akan menyebabkan pemborosan anggaran.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Plt Direktur Utama PDAM Makassar Hamzah Ahmad (kiri) Ketua Komisi B DPRD Makassar Ismail (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM – Direksi Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar memutuskan untuk menghentikan proyek pemasangan jaringan pipa baru dari Pabbaeng-baeng, Kecamatan Tamalate, menuju wilayah utara Kota Makassar.

Plt Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menyampaikan bahwa proyek tersebut dihentikan karena dinilai akan menyebabkan pemborosan anggaran.

Menurutnya, saat ia masih menjabat sebagai Dirut PDAM pada tahun 2020, jaringan pipa menuju utara kota sebenarnya telah dipasang untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah tersebut.

"Upaya untuk meningkatkan pelayanan air bersih di wilayah utara sudah kami lakukan. Pipanya sudah ada sejak dulu, hanya saja tidak dikoneksikan oleh manajemen setelah saya," ujar Hamzah, Kamis (15/6/2025).

Hamzah menegaskan bahwa jaringan pipa lama seharusnya bisa dioptimalkan untuk melayani masyarakat, terutama di wilayah rawan kekeringan.

Ia menilai proyek pemasangan pipa baru yang dimulai pada Maret lalu tidak efisien karena memiliki jalur dan tujuan yang sama, yakni ke wilayah utara.

Jika proyek tersebut dilanjutkan, PDAM berisiko menyia-nyiakan anggaran hingga Rp23 miliar.

"Pipa baru yang direncanakan itu hanya menjangkau hingga Jalan Bete-bete, sementara pipa yang kami pasang dulu bahkan sampai ke Salodong. Maka kami putuskan untuk menghentikan proyek tersebut. Prosesnya juga masih kami dalami bersama tim," jelasnya.

Proyek pipa baru tersebut sebelumnya dirancang sepanjang 4,7 kilometer dengan target menjangkau 50 ribu pelanggan dan kapasitas debit air 400 liter per detik (LPS).

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi B DPRD Makassar, Ismail, menyatakan pihaknya telah memanggil direksi PDAM untuk meminta penjelasan terkait penghentian proyek tersebut.

"Menurut penjelasan Plt Dirut, pipa lama sebenarnya sudah ada sebelum proyek baru dimulai. Tinggal disambungkan agar dapat difungsikan. Kami akan tinjau langsung kondisi di lapangan," kata Ismail.

Ia juga menyebutkan bahwa PDAM telah berkomitmen untuk menyambungkan pipa lama ke rumah pelanggan, dengan target penyelesaian pada Juni mendatang.

"Terkait pipa yang groundbreaking-nya dilakukan Maret lalu, kami akan kaji ulang. Jika benar pipa lama masih bisa dimanfaatkan, maka itu yang akan kita maksimalkan," tutupnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved