Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ledakan Amunisi Garut

Sosok Kolonel Antonius Hermawan Korban Meninggal Ledakan Amunisi di Garut, Punya Anak Umur 6 Tahun

Kolonel Antonius Hermawan jadi salah satu korban yang meninggal akibat peristiwa ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).

|
Editor: Sakinah Sudin
Istimewa/ Dok. PALDAM XV/PATTIMURA/Instagram
LEDAKAN AMUNISI GARUT - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin 12 Mei 2025 (kiri) dan potret Kolonel Cpl. Antonius Hermawan, S.T., M.M., Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD. Kolonel Antonius Hermawan menjadi korban meninggal akibat ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). (Kolase Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, termasuk keluarga Kolonel Antonius Hermawan.

Kolonel Antonius Hermawan jadi salah satu korban yang meninggal akibat peristiwa ledakan amunisi di Garut.

Kolonel Antonius Hermawan merupakan Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD 

Jenazah Kolonel Antonius Hermawan dimakamkan di tanah kelahirannya Dusun Kaliwanglu, Harjobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Selasa (13/5/2025) sore.

Jenazah Kolonel Antonius Hermawan dimakamkan di Kaliwanglu Kulon, DI Yogyakarta lantaran nenek moyang keluarganya berada di sini.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bernaderta Rusminiwati, ibunda Antonius.

Ibunda Kolonel Antonius itu berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap keluarga mendiang.

Ia menceritakan bahwa anak Kolonel Antonius masih berusia 6 tahun, sedangkan Antonius telah berusia 50 tahun.

Bernaderta sangat kaget mendengar kabar anaknya tewas dalam insiden ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut itu.

"Saya berharap pemerintah memperhatikan anak dan istrinya," kata Bernaderta Rusminiwati.

"Anaknya masih kecil. Saya syok banget, karena seorang ibu saja."

"Anak saya umur 50 tahun, tapi anaknya masih 6 tahun. Saya berharap ada perhatian," kata dia.

Sementara itu, ayahanda Antonius Hermawan, Johanes Sugiarto, mengaku sedih kehilangan Kolonel Antonius.

Johanes menceritakan bahwa Antonius merupakan sosok anak yang pintar dan mudah menangkap pelajaran.

Kolonel Antonius Hermawan adalah anak keempatnya.

"Ini akan menjadi beban yang berat, tapi bagaimana pun harus kita ikhlaskan," kata Johanes Sugiarto, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa (13/5/2025).

"Namanya masuk Tentara, kan kontrak berani mati," imbuhnya.

Johanes menjelaskan awal mula mendengar kabar Kolonel Antonius Hermawan gugur yakni dari istrinya melalui sambungan telepon.

Kebetulan, ketika kejadian, hari itu adalah ulang tahun sang istri.

Johanes Sugiarto lalu berpikir dirinya terlambat mengucapkan ulang tahun.

Akan tetapi, telepon yang masuk ternyata merupakan kabar duka.

Johanes lantas menyerahkan telepon tersebut kepada istrinya, Bernaderta Rusminiwati, untuk memastikan info yang ia dengar.

Pasalnya, pendengaran Johanes Sugiarto diakuinya sudah sedikit bermasalah.

"Saya punya telinga ini banyak erornya. Saya serahkan (telepon) ke ibu. Ibu terima. Ibu menangis," kata dia.

Profil Kolonel Antonius Hermawan

Nama lengkapnya Kolonel Cpl. Antonius Hermawan, S.T., M.M..

Kolonel Cpl Antonius Hermawan adalah Pamen aktif di dalam TNI Angkatan Darat (AD).

Antonius a merupakan prajurit TNI yang berasal dari kecabangan Korps Peralatan atau disingkat Cpl.

Tugas Kolonel Antonius sebagai prajurit dari Korps Peralatan di antaranya yakni merawat, menguji, dan menjaga alat-alat tempur.

Antonius Hermawan memiliki rekam jejak yang cemerlang selama  berdinas di TNI.

Dikutip dari Abituren Akmil 1997, Kolonel Antonius Hermawan adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1997.

Saat ini, Kolonel Antonius menjabat sebagai Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD.

Berbagai jabatan strategis di TNI AD pun juga sudah pernah ia emban.

Dilihat dari pelaporan LHKPN KPK, Kolonel Cpl Antonius Hermawan tercatat pernah menjabat sebagai Kapaldam XVI/Pattimura.

Selain itu, Antonius juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kasubbag Pampersmat Bagpam Roum Setjen.

Keluarga Korban Dapat Pendampingan, Santunan Rp50 Juta, dan Biaya Sekolah

Keluarga korban musibah ledakan amunisi di Garut akan diberi perhatian pemerintah daerah.

Bentuk perhatian itu mulai dari pendampingan psikologis hingga santunan hingga biaya sekolah untuk anak yang ditinggalkan.

Pendampingan psikologis dilakukan agar para keluarga yang ditinggalkan dapat kembali bangkit setelah peristiwa nahas ini.

Sebab, ada sebagian keluarga yang histeris karena nyaris menjadi korban ledakan amunisi itu.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, mengatakan telah menyiapkan sebanyak sembilan orang yang diterjunkan untuk mendampingi keluarga korban.

Mereka akan mendampingi keluarga korban dalam proses trauma healing.

"Kita terjunkan sembilan orang, kita akan dampingi untuk proses trauma healing," ujar Yayan baru-baru ini, dilansir Tribun Jabar.

(Tribunnews.com/Rakli) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

Artikel ini diolah dari artikel yang telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Orang Tua Kolonel Antonius Hermawan Syok Tahu Putranya Meninggal: Anaknya Masih Umur 6 Tahun

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved