Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Gubernur

Profil Helmi Hasan Gubernur Bengkulu Ikuti Jejak Dedi Mulyadi, Disorot Netizen 'Gubernur TikTok'

Julukan tersebut lantaran Helmi sering merekam kegiatannya saat menemui masyarakat.  Helmi Hasan lebih sering memposting kegiatannya di TikTok.

Editor: Ansar
TikTok/helmi_hasan - Instagram/dedimulyadi71
GUBERNUR KONTEN - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, dituding mengikuti gaya Dedi Mulyadi sehingga dijuluki Gubernur TikTok. 

Ia mengaku meniru kebijakan Dedi Mulyadi karena menilai banyak di antaranya yang inovatif dan layak diterapkan.

"Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu Gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif," ujar Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).

Salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.

Menurut Helmi, kebijakan ini tak hanya bernilai edukatif, tetapi juga menyangkut keselamatan.

"Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan," ungkap dia, melansir Kompas.com.

Helmi menuturkan, gagasan tersebut muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.

"Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara, keduanya meninggal dunia," ujarnya khawatir.

Menurutnya, banyak siswa di Bengkulu yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm, yang tentu membahayakan.

Lebih jauh, ia menjelaskan manfaat dari berjalan kaki ke sekolah.

"Banyak sekali manfaatnya ketika anak sekolah jalan kaki, maka ia akan bangun lebih pagi, jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya. Kita akan terapkan di Bengkulu," demikian Helmi.

Sementara dalam unggahan akun Instagram @infobengkuluraya, Helmi Hasan mengaku membuat konten TikTok untuk bekerja dan mendengar suara masyarakat Bengkulu secara langsung.

Menurutnya, dengan menggunakan media sosial, bisa menekan anggaran untuk publikasi yang dulu digunakan Pemprov Bengkulu sebesar Rp51 miliar, kini hanya sekitar Rp5 miliar.

Dana efisiensi tersebut dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan.

"Dulu anggaran publikasi Rp 51 miliar lebih. Nah sekarang kita drop, kita potong dan anggaran itu kita gunakan untuk bangun jalan," kata Helmi Hasan.

Dedi Mulyadi pun sempat menyinggung alasannya kerap membuat konten saat dirinya sedang menjalankan program.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved