Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profil Laksda Hersan Sehari Promosi Pangkogabwilhan I, Panglima TNI Revisi SK Mutasi

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto awalnya mempromosikan Laksda Hersan jadi Pangkogabwilhan I, kini SK mutasi direvisi

Editor: Ari Maryadi
Instagram @koarmada3_sorong
MUTASI PANGKOGABWILHAN I - Laksda Hersan sempat dapat promosi jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I). Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memutuskan menunda mutasi. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Laksamana Muda (Laksda) TNI Hersan batal promosi jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I).

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto awalnya mempromosikan Laksda Hersan jadi Pangkogabwilhan I.

Laksda Hersan jenderal bintang dua dari TNI Angkatan Laut.

Ia ditugaskan menggantikan Letnan Jenderal (Letjen) TNI Kunto Arief Wibowo.

Ia berpeluang naik pangkat bintang tiga dengan promosi jabatan Pangkogabwilhan I.

Dua hari berselang, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memutuskan revisi SK mutasi tersebut.

Markas Besar TNI mengungkap alasan di balik penangguhan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dan beberapa perwira tinggi TNI lainnya dalam salinan dokumen yang beredar pada Jumat (2/5/2025).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengonfirmasi salinan dokumen Keputusan Panglima TNI Nomor Kep 554.a/IV/2025 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia pada Jumat (2/5/2025).

Dalam salinan dokumen tersebut, menunjukkan mutasi putra Wapres ke-6 RI periode 1993-1998 sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) periode 1988-1993 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, yakni Letjen TNI Kunto Arief Wibowo hingga mantan ajudan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo yakni Laksda TNI Hersan dibatalkan.

Kristomei menyebut sejumlah perwira tinggi TNI dalam mutasi terbaru tersebut ditangguhkan karena ada perencanaan dari sisi organisasi dan dari staf personalia. 

Ia menjelaskan hal itu karena ada beberapa perwira tinggi TNI yang masih dibutuhkan dalam penugasannya sesuai dengan perkembangan situasi dan ancaman saat ini.

Hal tersebut, kata dia, juga didasarkan pertimbangan masing-masing pimpinan para perwira tinggi TNI dimaksud.

"Ya, jadi kan ini kan sesuai yang pertimbangkan para pimpinan masing-masing. Siapa-siapa yang harus yang sudah bergeser. Ternyata setelah dipertimbangkan dengan perkembangan situasi yang ada saat ini, ternyata masih harus dipimpin oleh pati (perwira tinggi) yang bersangkutan," ungkap Kristomei saat konferensi pers via daring pada Jumat (2/5/2025) malam.

"Kita masih tunda untuk pergeserannya. Karena ada yang tidak bergeser, maka rangkaian itu tidak bisa bergeser," lanjut dia.

Ia juga menegaskan penangguhan mutasi terhadap Letjen TNI Kunto Arief Wibowo tersebut tidak ada kaitannya dengan aktivitas atau pernyataan dari ayah Kunto, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Hal tersebut mengingat dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep 554/IV/2025, Letjen Kunto Arief Wibowo digeser jabatannya dari Pangkogabwilhan I menjadi Staf Khusus KSAD.

Posisinya digantikan mantan Ajudan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo Laksda TNI Hersan.

Pergeseran tersebut pun dikait-kaitkan dengan aktivitas Try Sutrisno yang sebelumnya turut disebut-sebut tutut merestui usulan Forum Purnawirawan TNI di mana satu poinnya meminta mengganti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui MPR.

Kristomei menegaskan mutasi dan penangguhan mutasi terhadap Letjen Kunto tidak ada kaitannya dengan hal tersebut.

"Jadi kan tadi sudah saya tegaskan di awal bahwa mutasi ini tidak terkait dengan apapun di luar dari organisasi TNI. Jadi ini sesuai dengan profesionalitas, proporsionalitas, dan memang kebetulan organisasi di saat ini. Tidak terkait dengan misalnya, oh kemarin itu orang tuanya Pak Kunto, karena.., enggak, tidak ada kaitannya," tegas Kristomei.

"Dia (Try Sutrisno) Purnawirawan, prinsipnya tidak terkait dengan TNI aktif saat ini. Pernyataan-pernyataan itu juga tidak menyebabkan, oh, gara-gara itu Pak Kunto bergeser. Enggak, tidak. Ini hanya karena memang ada perencanaan dari sisi organisasi dan dari staf personalia," lanjut dia.

Kristomei juga belum bisa memastikan apakah penangguhan mutasi tersebut akan mengalami perubahan atau tidak ke depannya.

Hal tersebut, kata dia, karena mekanisme yang ada pada Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) di lingkungan TNI.

Ia mengatakan Wanjakti bersidang untuk tiga bulan ke depan.

Sidang tersebut, kata dia, juga terkait dengan para perwira tinggi TNI yang akan pensiun di bulan Mei, Juni, dan Juli.

Sehingga, sidang Wanjakti tersebut sudah harus merapatkan siapa saja para perwira tinggi TNI yang harus pensiun dan siapa yang harus bergeser.

Ketika sudah mendekati waktunya, maka Kepala Staf Angkatan dan Panglima TNI akan dikonfirmasi perihal ada atau tidaknya perubahan dihadapkan dengan perkembangan situasi dan tugas-tugas yang ada.

"Nah, kemudian apakah ini ditangguhkan atau tidak? Nanti kita lihat berikutnya. Nanti saya bilang bahwa Wanjakti itu bersidang untuk 3 bulan ke depan. Kemudian setelah mendekati waktunya, kira-kira ada perubahan lagi. Bisa jadi ada perubahan, ya. Oh, ternyata si A ini, lebih cocok di sini, dibandingkan kemarin diusulkan. Itu bisa saja terjadi, dinamika itu. Ya, dinamika itu bisa saja terjadi," kata dia.

"Makanya terakhir pasti ada konfirmasi dari Panglima TNI dan kepala staf angkatan lainnya," lanjut dia.

Profil Laksda Hersan

Laksda TNI Hersan adalah perwira tinggi TNI Angkatan Laut.

Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1994.

Laksda Hersan lahir di Toboali, Bangka Selatan, pada 7 Juli 1970.

Sebelum menjabat sebagai Pangkogabwilhan I, Laksda Hersan pernah menduduki sejumlah posisi strategis.

Ia bahkan pernah menjadi ajudan Presiden ke 7 Indonesia, Joko Widodo.

Tidak hanya itu, ia juga pernah ditunjuk sebagai Sekretaris Militer Presiden Joko Widodo pada 2022-2023.

Adapun karier Laksda Hersan di TNI AL dimulai setelah ia lulus pendidikan AAL.

Pada tahun 1994, ia bertugas di KRI Oswald Siahaan-354.

Dari sana, karier Laksda Hersan semakin baik.

Ia pernah dipercaya menjabat sebagai Komandan beberapa kapal perang, termasuk KRI Diponegoro-365 dan KRI Slamet Riyadi-352.

Tidak hanya itu, jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palembang pada 2016-2017.

Lalu, Laskda Hersan juga pernah mengemban amanah sebagai Koordinator Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (Koorsmin KSAL) pada 2017-2019.

Pada tahun 2019 hingga 2021, Laksda Hersan ditunjuk sebagai Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Kaskogabwilhan II).

Kemudian, ia pernah menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Armada II (Danguspurla Koarmada II) pada 2021-2022.

Dari sana, kariernya makin moncer.

Ia kemudian ditunjuk sebagai ajudan Presiden Joko Widodo periode 2014-2016.

Setelahnya, ia menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada 2022.

Karena sudah berpengalaman dengan Jokowi, pada tahun 2022 hingga 2023, Laksda Hersan ditunjuk sebagai Sekretaris Militer.

Kini, ia pun resmi menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.

Harta Kekayaan Laksda Hersan

Dikutip dari Tribunnews.com, Laksda Hersan punya harta kekayaan bersih senilai Rp11,8 miliar berdasarkan LHKPN miliknya yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 Maret 2025 untuk periodik 2024.

Dia mempunyai empat bidang tanah dan bangunan yang berada di Surabaya, Sidoarjo, dan Malang dengan total nilai Rp4,4 miliar.

Lalu, Hersan juga memiliki tiga kendaraan dengan total nilai Rp207,5 juta.

Aset lain miliknya yang tercatat adalah harta bergerak lainnya sejumlah Rp395 juta serta kas dan setara kas sebesar Rp6,8 miliar.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp4.403.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/36 m2 di KAB / KOTA SIDOARJO, HASIL SENDIRI Rp175.000.000

2. Tanah Seluas 60 m2 di KAB / KOTA SIDOARJO, HASIL SENDIRI Rp54.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 500 m2/129 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp3.000.000.000

4. Tanah Seluas 1024 m2 di KAB / KOTA MALANG, HASIL SENDIRI Rp1.174.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp207.500.000

1. MOBIL, HONDA RW3D 2.0 CVT SC / ALL NEW CR-V Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp200.000.000

2. MOTOR, HONDA REVO FIT NF11B2D1 M/T / SOLO Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp3.000.000

3. MOTOR, HONDA H1B02N41L0 A/T Tahun 2021, HADIAH Rp4.500.000

HARTA BERGERAK LAINNYA Rp395.000.000

KAS DAN SETARA KAS Rp6.833.548.781

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp11.839.048.781

Tugas baru di Kogabwilhan I

Sebagai Pangkogabwilhan I, Laksda Hersan akan bertanggung jawab atas integrasi kekuatan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara di wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Markas komando ini berada di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Ia menggantikan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, yang kini dimutasi sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Penunjukan Laksda Hersan sebagai Pangkogabwilhan I menjadi bentuk kepercayaan tinggi dari pimpinan TNI atas pengalaman dan kapasitasnya dalam memimpin satuan strategis pertahanan negara.

"Dengan kebijakan mutasi ini berarti TNI telah kembali ke pola sebelumnya, yaitu meletakkan prioritas pertahanan laut di wilayah barat Indonesia," kata Co-founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), Dwi Sasongko, dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

"Apalagi mengingat adanya ekskalasi di Kawasan Laut China Selatan (LCS). Selain itu, mutasi ini juga menunjukkan profesionalisme TNI semakin ditingkatkan," tambahnya.(tribun-medan.com)

(Sumber: TribunMedan)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Profil Laksda Hersan, Eks Ajudan Jokowi Jabat Pangkogabwilhan I Gantikan Letjen TNI Kunto Arief

Sumber: Tribun Timur
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved