Skenario Persib Bandung Juara di Pekan ke-31

TRIBUN-TIMUR.COM - Persib Bandung harus menunda perayaan juara Liga 1 2024/2025 usai ditumbangkan oleh Maluku United dengan skor 1-0, Jumat (2/5). Maung Bandung kini mengalihkan rencana perayaan juara saat menjamu Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di pekan ke-32, Jumat (9/2/2025) nanti.

Anak asuh Bojan Hodak itu sedianya mengunci gelar juara untuk kedua kalinya secara berturut-turut, di Stadion Kie Raha, Ternate, malam tadi. Namun, Maluku United ternyata memberi perlawanan sengit dan berhasil mengalahkan sang juara bertahan dengan skor tipis 1-0.

Hasil tersebut pun membuat Persib Bandung gagal menambah poin pada laga ini sehingga bertahan di puncak klasemen dengan 64 poin.

Sementara, Malut United naik ke posisi ketiga klasemen dengan raihan 53 poin.

Sebenarnya, Persib Bandung masih bisa menjadi juara Liga 1 pada pekan ke-31 asalkan 
Persebaya Surabaya kalah atau imbang saat melawan Persik Kediri pada Senin (5/5) mendatang.

Jika Persebaya kalah atau imbang, poin maksimal mereka hingga akhir musim tidak akan bisa menyamakan poin Persib Bandung saat ini.

Namun, apabila Persib Bandung dan Persebaya Surabaya memiliki poin yang sama di akhir musim, maka Bajul Ijo menang head to head.

Sejak awal babak pertama, Persib Bandung dan Malut United sama-sama tampil terbuka dan menyerang.

Peluang emas Persib Bandung tercipta pada menit ke-37, Ryan Kurnia berhasil menerima umpan dari Beckham Putra di sisi kanan penyerangan.

Ryan Kurnia pun melepas tembakan rendah dari ruang terbuka. Sayangnya, tendangan Ryan Kurnia itu masih melebar.

Pada pertengahan babak pertama, Persib Bandung bermain dengan tempo yang lebih pelan dan cenderung menunggu kesempatan dari lawan.

Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-0.

Memasuki babak kedua, Persib Bandung kembali bermain lebih terbuka dengan melancarkan serangan bertubi-tubi ke tuan rumah.

Kendati demikian, keunggulan justru dibuka oleh Wahyu Prasetyo pada menit ke-65.

Wahyu berhasil menanduk masuk bola dari sepak pojok yang dieksekusi Adriano Castanheira.