Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OJK Optimis Digitalisasi QRIS Dorong Pertumbuhan Ekonomi Maros

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program kerja tahun 2024 serta merumuskan strategi di tahun 2025

Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
TPAKD MAROS - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Maros menggelar Rapat Koordinasi sebagai bentuk sinergi antar instansi dalam mendorong akselerasi inklusi keuangan dan penguatan ekonomi daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program kerja tahun 2024 serta merumuskan strategi di tahun 2025 guna mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini dihadiri anggota TPAKD Kabupaten Maros di Ruang Baruga B Kantor Bupati, Kabupaten Maros, Selasa (29/04). 

TRIBUN-TIMUR.COM – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Maros menggelar Rapat Koordinasi sebagai bentuk sinergi antar instansi dalam mendorong akselerasi inklusi keuangan dan penguatan ekonomi daerah.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian program kerja tahun 2024 serta merumuskan strategi di tahun 2025 guna mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini dihadiri anggota TPAKD Kabupaten Maros di Ruang Baruga B Kantor Bupati, Kabupaten Maros, Selasa (29/04).

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menegaskan pentingnya digitalisasi layanan keuangan melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk meningkatkan inklusi keuangan di Kabupaten Maros.

Menurutnya, "QRIS tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga menghubungkan pelaku UMKM dengan ekosistem digital yang lebih luas."

Moch. Muchlasin menyoroti pertumbuhan kredit produktif di Maros yang mencapai 53,10 persen untuk sektor perdagangan dan 19,95 % untuk pertanian pada 2024. "Ini kunci untuk memperkuat struktur ekonomi daerah yang berkelanjutan," ujarnya.

Wakil Bupati Maros, A. Mue'tazim Mansyur, menambahkan bahwa program digitalisasi akan menjadi prioritas TPAKD 2025.

"Kami berkomitmen memastikan QRIS menjangkau pelaku UMKM di pelosok desa," katanya. Data BPS mencatat PDRB Maros mencapai Rp28,62 triliun pada 2024, didorong sektor transportasi (40,92 % ) dan pertanian (14,79 % ).

Moch. Muchlasin menekankan, inklusi keuangan harus dibarengi edukasi. "Kami akan menggandeng pelaku usaha untuk memberikan pelatihan penggunaan QRIS secara efektif," imbuhnya. Dengan sinergi ini, ia optimistis Maros mampu menjadi contoh daerah dengan pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulawesi Selatan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved