Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

May Day 2025

BREAKING NEWS: Demo May Day 2025, Mahasiswa UNM Blokade Jl Ap Pettarani Makassar

Pasukan oranye tersebut mulai berkumpul di depan Gedung Pinisi UNM sekira pukul 14.40 wita. 

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Suasana unjuk rasa di depan kampus Universitas Negeri Makassar Jl Ap Pettarani, Kamis (1/5/2025). Massa aksi mulai blokade jalan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) mulai blokade Jl Ap Pettarani Makassar, Kamis (1/5/2025) 

Pasukan oranye tersebut mulai berkumpul di depan Gedung Pinisi UNM sekira pukul 14.40 wita. 

Pantauan Tribun Timur, kendaran yang melintas depan kampus UNM mulai terhambat. 

Mahasiswa menutup satu lajur  sehingga mempersempit akses jalanan di jalan nasional tersebut. 

Mahasiswa juga menghentikan satu truk berwarna hijau Kuning. 

Truk tersebut akan digunakan sebagai panggung aspirasi sekaligus kendaraan untuk mengantar massa ke titik utama unjuk rasa. 

Mereka akan berkumpul dengan para demonstran lainnya di Fly Over, Jl Urip Sumoharjo. 

Aksi bakar ban juga dilakukan oleh mahasiswa. Mereka juga membawa bendera fakultas masing-masing. 

DPRD Makassar Minta Demonstran Jaga Kondusivitas

Sebelumnya diberitakan, Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham menyampaikan, demonstran diharapkan bisa menyalurkan aspirasinya dengan baik tanpa gesekan dan kericuhan. 

Kondusivitas wilayah tetap harus diutamakan agar poin-poin seruan demosntrasi bisa terserap dan tersampaikan dengan baik. 

Selain itu, Ari-sapaannya menegaskan, kantor wakil rakyat membuka pintu seluas-luasnya untuk mendengarkan aspirasi para buduh. 

"Kami akan selalu menerima aspirasi dari buruh, intinya pada saat aksi jangan sampai mengambil hak pengguna jalan, atau tidak mengganggu lalu lintas," ucap Ari Ashari Ilham. 

Menurutnya, hari buruh memang patut untuk diperingati. Apalagi para buruh punya andil besar dalam perekonomian keluarga bahkan secara lingkup besar bisa menggerakkan perekonomian daerah dan negara. 

Momentum ini juga menjadi bahan evaluasi legislatif terkait bagaiamana keresahan para buruh, bagaimana kesejahteraan yang diberikan industri, hingga pemenuhan hak-hak lainnya yang harus diberikan. 

Apalagi banyak yang menyepelekan profesi buruh, padahal mereka adalah tulang punggung di keluarga masing-masing. 

"Ini jadi bahan evaluasi kita apakah para buruh mendapatkan perlindungan, apakah mereka diperlakukan manusiawi saat bekerja, setidaknya itu menjadi gambaran yang harus kita tindaklanjuti terkait nasib buruh," jelasnya. 

Selama di Komisi D, Ketua Fraksi Nasdem Makassar tersebut mengaku pernah menerima beberapa aduan buruh terkait pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Selain itu DPRD juga terus mengawal pemberian jaminan sosial bagi pekerja rentan. 

DPRD mengusulkan agar seluruh pekerja rentan di Makassar bisa mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan). 

"Saat ini baru 50 persen tenaga kerja rentan yang didaftarkan sebagai peserta BPJS, makanya kami usulkan tahun depan sudah teranggarkan dengan estimasi Rp14 miliar untuk seluruh pekerja rentan," paparnya. 

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Makassar lainnya, Muchlis Misbah menyampaikan, antara buruh, industri dan pemerintah harus menjalin komunikasi yang baik untuk kesejahteraan buruh

Yang paling penting kata legislator Hanura Makassar ini, perhatian terhadap para buruh bukan hanya dilakukan saat May Day, tetapi harus berkelanjutan. 

Selain itu, legislatif juga harus menjalankan fungsi pengawasannya terhadap kebijakan industri maupun pemerintah yang tidak pro rakyat. 

"Kemarin kita sempat mendapat laporan terkait kontrak berulang yang dilakukan oleh industri kepada karyawan.  Kontrak berulang dilakukan untuk menghindari kewajiban industri terhadap hak buruh," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved