Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bernardo Tavares Bangga Pencapaian Skuad Juku Eja

PSM Makassar sebenarnya unggul pada pertemuan pertama di kandang, Rabu (2/4/2025) malam.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
ISTIMEWA/Ofisial PSM
Starting line up PSM Makassar saat melawan Cong An Ha Noi (CAHN) FC pada leg kedua semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025 di Stadion Hang Day, Hanoi, Vietnam, Rabu (30/4/2025) malam. Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tetap bangga pencapian timnya meski gagal ke babak final. 

Baginya, perbedaan terbesar PSM Makassar dan CAHN adalah waktu persiapan menuju pertandingan.

PSM Makassar hanya punya waktu lima hari persiapan. Itu pun belum dihitung waktu perjalanan ditempuh dari Makassar ke Hanoi.

Sementara CAHN punya banyak waktu persiapan. Terakhir kali bermain Selasa (21/4/2025).

Dampak minimnya waktu persiapan membuat bek PSM Makassar, Aloisio Soares cedera jelang pertandingan.

Sebelumnya PSM Makassar sudah kehilangan gelandang andalannya, Ananda Raehan pasca pertemuan pertama lawan CAHN,

“Ini membuat perbedaan. Kami tidak punya skuad yang besar. Kami punya banyak pemain yang tidak punya pengalaman,” tutur Bernardo Tavares.

Menurut eks Pelatih Helsinki IFK ini, sangat penting memiliki pemain berpengalaman.

Sebab, kadang timnya harus bermain dengan menguasai bola, tidak selalu transisi menyerang. Namun, pemain muda dimiliki kurang mampu melakukannya.

Pada babak pertama anak asuhnya bermain bagus. Akan tetapi di babak kedua, harus kebobolan dua gol lewat bola mati.

Saat itu Bernardo Tavares merasa para pemainnya sangat terpuruk dan tidak bisa mengendalikan emosi.

Transisi serangan dan permainan ditunjukkan tidak sesuai rencana. Di lain sisi CAHN bermain dengan baik.

“Inilah alasannya kita harus membuat rencana. Jika kita bandingkan kedua tim, mereka punya senjata lebih banyak dari kita. Jadi kita harus bekerja dengan senjata yang kita punya,” ujarnya.

Bernardo Tavares mengaku tetap bangga dengan para pemainnya. Timnya adalah yang termuda di Liga 1, bahkan di ACC.

Pemain yang dimasukkan di babak kedua seperti Karel Iek dan Arham Darmawan sebelumnya tak punya pengalaman bermain di Liga 1.

Keduanya hanya jebolan Liga 3 dan Elite Pro Academy (EPA) musim lalu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved