Kalla Institute Kupas Tuntas Peluang dan Ancaman Trump Effect
Diskusi digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute ini berlangsung di Auditorium Hadji Kalla, kampus Kalla Institute Makassar, Selasa (29
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sakinah Sudin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan mahasiswa Kalla Institute antusias mengikuti talkshow bertema ‘Trump Effect: Peluang atau Ancaman Untuk Industri di Indonesia’.
Kegiatan digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute di Auditorium Hadji Kalla, kampus Kalla Institute Makassar, Selasa (29/4/2025).
Hadir sebagai narasumber Dosen Kalla Institute Muh Taufan Gunawan, Owner Lavalust Arfan Arif, dan Ketua BEM Kalla Institute Cherry Arma Sary.
Diketahui, saat ini Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China Xie Jin Ping saling adu kuat memberikan tarif dagang ekspor impor yang bisa berdampak besar pada pasar global.
Akibat perang dagang ini banyak negara yang sudah ancang-ancang untuk menyelamatkan ekonominya dan mencari solusi baru untuk bertahan.
Muh Taufan Gunawan dalam talkshow mengatakan momentum ini harusnya dimanfaatkan mahasiswa untuk segera menjalankan UMKM.
“Manfaatkan momen ini untuk bisa merebut pasar baru, manfaatkan usia kalian yang masih muda ini untuk terjun langsung bersaing dan mendapatkan pengalaman dalam dunia bisnis secara nyata,” kata Taufan.
Selaras dengan Taufan, Owner Lavalust, Arfan Arif yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis menjelaskan bahwa saat inilah waktu yang tepat untuk kembali membangkitkan local heroes.
“Kita harus kembali melirik dan membantu pemberdayaan UMKM,” imbuhnya.
Taufan menambahkan Indonesia tidak boleh hanya jadi penonton.
“Dalam setiap krisis global, selalu ada peluang untuk tampil sebagai pemain penting di kawasan,” tambah Arfan.
Sebagai kampus pencetak pebisnis muda, Kalla Institute sendiri sudah berhasil mencetak lulusan yang sukses menjalankan bisnis.
Mulai dari Nazma Grup bidang Retail, Es Sejuk.id Food & Beverage dan masih banyak lagi.
Agenda Edukatif
Ketua BEM Kalla Institute, Cherry Arma Sary menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda edukatif.
Tujuannya untuk membuka wawasan mahasiswa agar lebih siap menghadapi realita dunia internasional.
“Kami ingin menciptakan ruang dialog yang kritis dan relevan, karena tantangan global seperti ini akan berdampak langsung atau tidak langsung ke masa depan kita sebagai generasi penerus bangsa,” kata Cherry. (*)
Kalla Institute Hadirkan Hacktivate 2025, Diikuti Tim UI hingga Trisakti |
![]() |
---|
Vladimir Putin Undur 30 Menit untuk Menguji Donald Trump |
![]() |
---|
Keren! Tim 'Tap Tap Hore' Kalla Institute Juara 1 Kompetisi QRIS Digi Fest 2025 Bank Indonesia |
![]() |
---|
Kalla Institute Jalin Kolaborasi Strategis dengan Grab dan Universiti Teknikal Malaysia |
![]() |
---|
Bebas Tarif untuk AS, Beban Baru untuk Kita? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.