Di Usia 71 Tahun, Henny Yonas Sukses Besarkan Markisa Cemerlang Tanpa Bahan Kimia
usaha ini tidak hanya mengandalkan potensi alam Sulawesi Selatan, tetapi juga semangat gotong royong masyarakat sekitar kompleks Hartaco Indah, Makass
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah hiruk-pikuk bisnis makanan instan yang kian kompetitif, Henny Yonas justru memilih jalur tradisional namun sarat makna.
Perempuan 71 tahun ini telah sukses mengubah buah markisa menjadi minuman premium yang diakui keasliannya, Markisa Cemerlang.
Berawal dari kolaborasi bersama almarhum suaminya, Chairul Anwar, usaha ini tidak hanya mengandalkan potensi alam Sulawesi Selatan, tetapi juga semangat gotong royong masyarakat sekitar kompleks Hartaco Indah, Makassar.
Kisah perjalanan Henny dimulai saat Pemerintah Provinsi Sulsel menetapkan markisa sebagai komoditas unggulan daerah pegunungan seperti Enrekang, Tana Toraja, dan Sinjai.
Dengan dukungan para ibu rumah tangga tetangga, termasuk anak putus sekolah dan istri tukang becak Henny dan suaminya melihat peluang besar.
Keyakinannya bahwa setiap orang memiliki talenta membuatnya berani terjun ke dunia produksi minuman markisa, meski di awal proses harus merangkak dari nol.
Yang membedakan Markisa Cemerlang adalah komitmen pada mutu. Buah markisa lokal dipilih dengan tingkat kematangan 95 persen, dicuci hingga lima kali, lalu diolah tanpa pemanis buatan, pewarna, atau essence.
Prosesnya masih manual, buah dikeruk untuk diambil pulpnya, dipisahkan bijinya, lalu dicampur gula dan bahan alami lainnya sesuai varian seperti markisa madu, jahe, kurma, hingga rempah. Hasilnya? Rasa segar yang mirip langsung memakan buahnya.
Tidak hanya itu, Markisa Cemerlang yang merupakan UMKM binaan Rumah BUMN ini turut memberdayakan masyarakat sekitar.
Saat musim buah tiba, Henny melibatkan ibu-ibu di lingkungan tempat produksinya untuk membantu pengolahan. Di luar masa panen, lima pekerja tetap ia gaji secara rutin.
Bagi Henny, kesuksesan bukan hanya tentang laba, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menjaga tradisi lokal.
Produk ini kini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan domestik dan mancanegara. Sejak awal, Henny sadar bahwa markisa bisa menjadi ikon oleh-oleh khas Makassar.
Untuk merambah pasar global, ia pun mulai mengembangkan produk dalam bentuk bubuk yang praktis dibawa kemana-mana. Penjualan pun tidak lagi bergantung pada toko oleh-oleh atau hotel, tetapi juga dilakukan secara online melalui media sosial dan WhatsApp.
Bagi calon wirausaha muda, Henny berbagi prinsip hidupnya, kenali potensi diri, berani mencoba meskipun harus rugi, fokus pada keterampilan, serta selalu berkolaborasi.
"Jangan takut memulai. Bisnis ini lahir dari kepercayaan pada Tuhan dan semangat membangun komunitas," katanya sambil tersenyum, Selasa (29/4).
Kini, Markisa Cemerlang tidak hanya menyegarkan lidah, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan seorang ibu yang tetap produktif di usia senja.
Dengan keaslian rasa dan nilai-nilai luhur yang dipegang teguh, Henny Yomas membuktikan bahwa usia bukan batasan untuk berkarya dan memberi manfaat bagi banyak orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.