Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Amarah UMI

Mahasiswa UMI Peringati Tragedi Amarah, Ziarahi Makam Korban dan Gelar Aksi Damai

Salah satu kegiatan utama adalah ziarah ke makam tiga korban tragedi Amarah: Tasrif (21), Andi Sultan Iskandar (22), dan Syaiful Bya (22).

TRIBUN-TIMUR.COM/MUH QADRI
PERINGATAN AMARAH - Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia peringati Amarah 1996 dengan berziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Kamis (24/4/2025). Ali mengatakan bahwa ziarah tersebut bertujuan untuk merefleksikan kembali gerakan Amarah yang menyebabkan 3 mahasiswa UMI meninggal dunia. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR — Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) memperingati peristiwa April Makassar Berdarah atau yang dikenal dengan nama Amarah, Rabu (24/4/2025).

Tragedi yang menewaskan tiga mahasiswa ini diperingati setiap tahun sebagai bentuk refleksi terhadap perjuangan kebebasan berpendapat.

Koordinator aksi dari Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Teknik (Kabamafatek) UMI, Andi Ali Santo, mengatakan peringatan ini menjadi agenda rutin setiap 24 April untuk mengenang para korban.

Salah satu kegiatan utama adalah ziarah ke makam tiga korban tragedi Amarah: Tasrif (21), Andi Sultan Iskandar (22), dan Syaiful Bya (22).

"Ada refleksi perjuangan yang harus terus kami jaga, bahwa kebebasan berpendapat tidak boleh diganggu oleh siapa pun, termasuk oleh militer," ujar Ali usai melakukan ziarah di TPU Panaikang, Kecamatan Panakkukang.

Ia menambahkan, pihaknya juga berencana menziarahi makam Andi Sultan Iskandar yang berada di Kompleks Pemakaman Dadi.

Setelah kegiatan ziarah, para mahasiswa dijadwalkan menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, sebagai bentuk protes terhadap berbagai persoalan sosial yang dinilai masih belum berpihak kepada rakyat.

"Masih banyak isu-isu kontroversial hari ini yang tidak berpihak pada masyarakat. Ini juga menjadi bagian dari perjuangan yang kami suarakan," tambahnya.

Sementara itu, Koordinator aksi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UMI, Reza, menegaskan bahwa tragedi Amarah merupakan bagian dari sejarah kelam yang tak boleh dilupakan.

"Ini adalah pelanggaran HAM yang menimbulkan korban jiwa. Kami tidak akan pernah melupakan tragedi ini," tegas Reza.

Sebagai bagian dari rangkaian peringatan, Reza menyampaikan bahwa mahasiswa juga akan melakukan aksi damai di Tugu Peringatan Amarah yang berada di dalam area Kampus UMI.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved