Sosok Jansen Manansang Pemilik Taman Safari, Diduga Eksploitasi Pemain Sirkus
Dugaan eksploitasi dan perlakuan tidak manusiawi dialami eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) muncul setelah audiensi dengan Kementerian
"Terus saya disetrumin badan saya badan. Saya disetrum sampai ke dia nyodok-nyodok ke alat kemaluan saya," katanya, sambil meneteskan air mata.
Vivi melanjutkan, penyiksaan yang ia terima tidak berhenti di situ.
Ia lalu dipukuli hingga sempat dipasung selama dua minggu lamanya.
Singkat cerita, Vivi dilepas dan kembali menjadi pemain sirkus.
Vivi yang tidak tahan dengan kondisinya memutuskan kabur untuk kedua kalinya.
Ia meminta bantuan guru silatnya yang kebetulan juga bekerja di Taman Safari.
Vivi kemudian dibawa ke Semarang dan menikah dengan guru silatnya.
Bantahan OCI dan TSI
Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris TSI, Tony Sumampau, mengaku akan membawa kasus tuduhan dugaan praktik eksploitasi ke ranah hukum.
Pihaknya mengklaim tidak pernah melakukan praktik eksploitasi, perbudakan, dan penyiksaan terhadap para pemain sirkus di bawah naungan OCI.
Ia menegaskan, proses latihan di sirkus memang memerlukan kedisiplinan tinggi yang kerap kali melibatkan tindakan tegas, tetapi ia menyebut hal tersebut wajar dalam dunia olahraga dan bukan bentuk kekerasan yang disengaja.
Betul, pendisiplinan itu kan dalam pelatihan ya, pasti ada. Saya harus akui. Cuma kalau sampai dipukul pakai besi, itu nggak mungkin," ujar Tony saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
"Kalau mereka luka, justru nggak bisa tampil atraksi," ujarnya.
"Kalau dibilang penyiksaan, ya itu membuat sensasi saja. Supaya orang yang dengar jadi kaget, serius gitu ya. Kalau benar-benar seperti itu, ya tidak masuk akal," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tony juga menjelaskan metode pelatihan di dunia sirkus, termasuk di OCI, tidak jauh berbeda dengan standar pelatihan di cabang olahraga lain, seperti senam atau bela diri.
Tony Sumampau, akan melakukan upaya hukum atas tudingan eksploitasi dan pemerasan yang dilayangkan terhadap pihaknya.
Tony menegaskan, pihaknya justru mencium adanya provokator yang diduga sengaja menggiring mantan pemain sirkus untuk membuat narasi negatif.
"Ya, di belakang semua ini memang ada sosok provokator yang memprovokasi mereka.
Kita sudah tahu siapa, karena sebelumnya juga dia sempat minta sesuatu kepada kami," ujar Tony, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Tony menyebut, pihaknya tidak berniat memperkarakan para mantan pemain sirkus, yang disebutnya sudah seperti anak sendiri.
Namun, berbeda dengan "aktor" yang berada di balik tuduhan tersebut.
"Kalau anak-anak, ya kasihan. Tapi, kalau provokatornya, itu lain cerita. Kita sedang mengupayakan langkah hukum terhadap pihak yang memanfaatkan mereka," kata Tony.
Menurut Tony, pihaknya telah mengantongi bukti-bukti terkait dugaan adanya upaya pemerasan yang sempat menuntut angka hingga lebih dari Rp 3,1 miliar.
Namun, Tony menegaskan bahwa dari awal pihaknya memilih diam agar tidak melukai perasaan mantan anak didiknya.
"Kita memang tidak merespons, karena mau lihat siapa dalangnya. Anak-anak itu hanya ‘alat’. Kita enggak mau cederai mereka.
Tapi, siapa yang ada di belakang ini, ya itu yang jadi perhatian kami," ungkap Tony.
Tony mengaku, sebagian bukti sudah dikantongi, meskipun dengan beberapa korban ia belum sempat bertemu langsung.
"Sebagian bukti sudah ada. Kalau mereka (anak-anak) yang kemarin itu, saya belum pernah ketemu lagi. Mungkin karena merasa malu setelah ramai bicara seperti ini," ujar dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Jansen Manansang, Pemilik Taman Safari Indonesia, Ternyata Anak Pemain Sirkus Keliling.
Taman Safari
Jansen Manansang
sosok Jansen Manansang
profil Jansen Manansang
Taman Safari Indonesia
| McDonald’s Indonesia Hidupkan Semangat Nasionalisme Generasi Muda Lewat Irama Pahlawan & Board Game |
|
|---|
| Fitur Gemini AI dan FlexCam Jadi Daya Tarik Galaxy Z Flip7, Ini Daftar Pemenang IGA 2025 |
|
|---|
| 7 Polisi Penyelamat Bilqis Diganjar Hadiah Rp200 Juta dari KKSS |
|
|---|
| Tanpa PDIP, PSI Klaim Jokowi Turun Gunung Menangkan Pemilu 2029, Pengamat: Momen Buktikan Kesaktian |
|
|---|
| Ops Zebra Pallawa 2025 Digelar 2 Pekan, Satlantas Bone Fokus 9 Pelanggaran Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/PEMILIK-TAMAN-SAFARI-Pendiri-Taman-Safari-Indonesia-sekaligus-Direktur-TSI-Group.jpg)