Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bajabu Bugis Mama Aji, Menghadirkan Rasa Kampung Halaman di Tengah Modernisasi Digital

Dengan memanfaatkan platform digital, kita bisa menjangkau konsumen di seluruh Indonesia, bahkan dunia

|
Editor: Muh. Abdiwan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
BAJABU MAMA AJI - Fakra memperlihatkan produk Bajabu Bugis Mama Aji di rumah produksinya Jl BTP, Jumat (18/4). Berkat inivasinya, Fakra berhasil menciptakan produk yang tidak hanya otentik, tetapi juga praktis dan jarang ditemui di pasaran. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah hiruk-pikuk pandemi yang melanda dunia pada 2020, Fakra, seorang ibu muda berjiwa wirausaha menemukan peluang di tengah tantangan. 

Saat bekerja dari rumah dan merasa jenuh dengan rutinitas yang monoton, ia mulai memutar otak mencari cara untuk tetap produktif. 

Melihat banyaknya orang yang beralih ke penjualan online karena pembatasan sosial, ia pun terinspirasi untuk mencoba peruntungan serupa. Pilihan produknya jatuh pada bajabu, abon ikan khas Bugis yang jarang ditemui di pasaran.

“Saya pikir, banyak orang yang tahu dan suka bajabu, tapi sulit membuatnya sendiri karena prosesnya cukup rumit. Selain itu, bajabu biasanya hanya tersedia saat momen spesial seperti hajatan atau lebaran. Saya ingin menghadirkannya setiap hari agar masyarakat bisa menikmati rasa kampung halaman kapan saja,” kenang Fakra saat ditemui di rumah produksinya di BTP, Jumat (18/4). 

Dengan nama brand Bajabu Bugis Mama Aji, ia mulai memperkenalkan produk ini kepada masyarakat luas.

Proses produksi bajabu tidaklah mudah. Fakra menggunakan ikan bandeng sebagai bahan utama, yang harus diasapi dan dibuang tulangnya satu per satu. Setelah itu, santan, kelapa parut, serta rempah-rempah diracik secara tradisional untuk menghasilkan cita rasa autentik. 

Proses ini memakan waktu lama, sehingga dalam satu hingga dua hari sekali produksi, hasilnya hanya mencapai 7 kilogram. 

Tidak heran jika harga bajabu mencapai Rp45.000 per 100 gram. Meski demikian, Fakra tetap mempertahankan cara tradisional demi menjaga kualitas produknya.

Untuk memperkenalkan bajabunya kepada masyarakat luas, Fakra memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, Shopee, dan Facebook. 

“Saya ingin bajabu tidak hanya dinikmati oleh orang Bugis yang merantau, tetapi juga oleh seluruh kalangan di Indonesia. Produk ini cocok untuk siapa saja yang menyukai camilan gurih dan bernutrisi,” ujarnya. 

Strategi ini ternyata berhasil. Dalam waktu singkat, Bajabu Bugis Mama Aji mendapatkan respons positif dari konsumen di berbagai daerah. 

Bahkan, beberapa pelanggan dari luar komunitas Bugis juga turut memesan produk ini karena penasaran dengan cita rasanya yang unik.

Seiring dengan meningkatnya permintaan, Fakra juga memperbarui sistem pembayaran untuk memudahkan pelanggan. 

Saat ini, Bajabu Bugis Mama Aji menerima pembayaran melalui transfer bank BRI dan QRIS. “Kami memilih BRI karena banyak pelanggan yang menggunakan bank ini. Dengan menyediakan rekening BRI, pelanggan tidak perlu membayar biaya transfer antarbank. Selain itu, QRIS juga sangat membantu karena memudahkan transaksi secara cepat dan aman,” jelasnya. 

Meskipun penggunaan pembayaran digital tidak langsung meningkatkan jumlah pembeli secara signifikan, namun keberadaannya memberikan kemudahan bagi pelanggan setia yang sebagian besar menggunakan BRI.

Halaman 1 dari 2
Tags
Makassar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved