PSSI
Erick Thohir Kaget Drawing Liga 4 tak Transparan ‘Jangan Main-main’
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta agar drawing Liga 4 diulang setelah drawing tak transparan Ketua Umum Asprov PSSI DI Yogyakarta, Dessy Arfianto.
TRIBUN-TIMUR.COM- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ( PSSI ), Erick Thohir kaget melihat drawing Liga 4 berjalan tidak transparan.
“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan," katanya dikutip di laman resmi PSSI dikutip tribun-timur.com, Minggu (13/4/2025).
"Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga," kata Erick Thohir.
Erick Thohir meminta agar drawing Liga 4 diulang.
Ia mengingatkan bahwa setiap jenjang kompetisi, termasuk Liga 4, merupakan bagian penting dari ekosistem sepak bola Indonesia yang sedang dibangun secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Proses dan tata kelola kompetisi harus dijaga dengan penuh tanggung jawab agar cita-cita menuju sepak bola Indonesia yang profesional dan berprestasi bisa tercapai.
Ia juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pihak penyelenggara drawing Liga 4 dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
"Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” tutup Erick Thohir.
Selang sehari PSSI pun mengeluarkan surat resmi terkait jadwal baru pengundian ulang yang akan berlangsung pada Senin, (14/5/2025), pukul 14.00 WIB.
Hal itu berdasarkan surat PSSI nomor: 1591/PGD/143/IV-2025 bertanggal 11 April 2025. Surat tersebut ditanda tangan oleh Sekjend PSSI, Yunus Nusi.
Dalam surat itu, disebutkan bahwa PSSI membatalkan drawing Liga 4 putaran nasional yang sebelumnya telah dilakukan pada 10 April 2025.
Drawing akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube PSSI TV.
Selain itu, federasi juga berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggara, agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Drawing Liga 4 Diduga Dimanipulasi
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan drawing kompetisi Liga 4 Indonesia mendadak menjadi perbincangan hangat.
Pasalnya, dalam proses pengundian jadwal, seorang pria yang mengenakan baju Timnas Indonesia terlihat melakukan tindakan yang mencurigakan.
Pria tersebut tampak mengambil bola undian (drawing ball).
Namun saat membuka kertas hasil undian, tangannya terlihat sempat disembunyikan ke bawah meja sebelum akhirnya membuka kertas tersebut.
Momen ini terekam kamera amatir dan viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh akun @medsos_rame pada Sabtu, 12 April 2025.
"Keanehan dalam pelaksanaan drawing kompetisi Liga 4 Indonesia menjadi sorotan publik setelah video proses drawing yang dinilai tidak transparan dan penuh kejanggalan viral di media sosial pada Jumat (11/4)," tulis akun tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengecam keras pelaksanaan drawing Liga 4 yang dianggap tidak profesional dan tidak transparan serta mencederai semangat fair play dalam kompetisi sepak bola nasional.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa kekecewaannya dan menegaskan pentingnya menjaga integritas di setiap tahapan kompetisi, baik di level profesional maupun amatir.
Unggahan tersebut mendapat ribuan tanggapan dan komentar dari warganet.
Mayoritas warganet menyoroti pria yang melakukan pengundian tersebut.
Berdasarkan penelusuran Tribun Bengkulu, pria tersebut diketahui bernama Dessy Arfianto, yang merupakan Ketua Umum Asprov PSSI DI Yogyakarta periode 2023–2027.
Alasan Dessy Arfianto
Dessy Arfianto akhirnya mengungkap alasan di balik aksinya membuka kertas drawing Liga 4 di bawah meja yang sempat menuai perhatian.
Ia menjelaskan bahwa hal itu dilakukan bukan untuk menyembunyikan apa pun, melainkan karena keterbatasan fisik pada tangannya.
Saat melakukan drawing Liga 4 Indonesia, Dessy Arfianto mengaku sedang mengalami gangguan kesehatan, terutama pada tangannya.
Hal itu terungkap berdasarkan keterangan Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh.
"Pihak Asprov PSSI Jatim sudah mengonfirmasi bahwa tidak ada maksud apa pun dari saudara Dessy Arfianto selaku Deputi Sekjen PSSI dan Ketua Asprov DIY," ujarnya, di akun Instagram Nusaliga, Minggu (13/4/2025).
Atas Kejadian tersebut, lanjutnya, Dessy Arfianto telah meminta maaf.
"Yang bersangkutan sudah meminta maaf. Jadi, memang ada gangguan kesehatan dan keterbatasan pada tangan sehingga tidak bisa berkegiatan di atas meja," katanya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.